medanToday.com, SIANTAR – Dikarenakan curah hujan yang tinggi, Jalan Rakutta Sembiring, di Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar amblas, dan semakin lama keadaan semakin parah, hingga akhirnya putus total.
Teranyar, kondisi aspal amblas malah terlihat bak bencana alam tanah longsor parah, Jumat (10/11/2017).
“Masalah longsor ini ya awalnya karena hujan. Awalnya kecil. Kita lapor sama lurah dan atasnya tapi gak ada perbaikan. Ini karena digali terus makanya dah besar kali jadi longsor. Kita sangat terganggu, sudah ada sebulan lebih. Harapannya secepatnya diperbaiki. Kami umat Kristen mau Natal mau Tahun Baru, sangat perlu jalan ini,” kata warga sekitar bermarga Sipayung.
Sebelumnya, aspal di jalan Rakutta Sembiring amblas akibat hujan deras pada 18 September 2017 silam dan sudah ditinjau Plt Sekda sehari setelah kejadian.
Namun, bukannya makin baik, jalan ini malah menjadi putus total, tanah di lokasi longsor.
Sebulan dikerjakan pihak rekanan jalan malaj digali dan longsor, padahal Jalan Rakutta adalah lintas Alternatif menghindari macet di Kota Pematangsiantar.
Diduga kondisi jalan semakin parah akibat pihak rekanan yang terkesan tidak profesional mengerjakan proyek jalan longsor tersebut.
Anggota DPRD Kota Pematangsiantar dari Fraksi Nasional Demokrat, Frengki Boy Saragih juga sudah melihat langsung lokasi. Apalagi rumahnya hanya beberapa ratus meter dari lokasi pengerjaan proyek jalan longsor ini.
“Longsor itu terus memerus jadi keluhan warga. Jalan itukan jalan protokol yang dijadikan jalan alternatif untuk mempersingkat perjalanannya. Sekarang awalnya longsor itu sudah putus setelah dikerjakan,” tukasnya.
Selain akses jalan yang terputus total, muncul permasalahan saluran pipa air yang terganggu. Warga mengeluhkan pasokan air PDAM dan pasokan air sumur bor yang menjadi minim.
Sejumlah pipa PDAM mengalami gangguan diduga bocor akibat pengerjaan proyek perbaikan.(mtd/min)
========================================================