medanToday.com, MEDAN – Kabid Haji dan Umrah Kantor Kementrian Agama Wilayah Sumut Bahrum Saleh mengatakan, Kantor Kementrian Agama Wilayah Sumut akan berkoordinasi dengan kementerian pusat soal kasus Biro Travels Abu Tours di Kota Medan. Pihaknya mengaku tidak bisa menelusuri terlalu dalam karena bukan kewenangannya.
Ia menyatakan, pihaknya hanya berkewenangan untuk memberikan surat keterangan penunjukan kantor perwakilan. Bahrum mengaku sudah melakukan survei persyaratan yang harus dipenuhi. Abu Tours membuka perwakilan di Kota Medan sejak tahun 2016.
“Itukan pusatnya di Makassar. Kalau sudah di Medan namanya Konsorsium. Kami harus menilai adanya SK penunjukan dari Makassar, kedua adanya akta notaris penunjukkan, ketiga ada gedung dan struktur yang bekerja di sana,” kata Bahrum, Rabu (21/2/2018).
Setelah memenuhi persyaratan, Kemenag Sumut langsung mengeluarkan surat keterangan penunjukan kantor perwakilan.
Disinggung soal jamaah yang gagal beragkat, Bahrum mengatakan itu bukan kewenangannya. “Soal masalah ongkos dan jadwal keberangkatan, itu di luar kewenangan kami. Kami hanya menentukan itu layak atau tidak,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku juga sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah Sumut. Dia meminta agar para jamaah yang batal berangkat melakukan upaya persuasif kepada pihak Abu Tours.
“Tentunya pengawasan itu tetap ada, karena kita beekerjasama dengan Polda. Kalau ada delik ini mereka tidak berangkat, makanya diluar kita. Tidak boleh kita masuk terlalu dalam. Ketika jamaah komplain dengan mereka, itu sudah ranah hukum,” pungkasnya.
Ternyata Kemenag Sumut juga belum memiliki nama-nama calon jamaah umrah yang batal berangkat. Mereka mengaku selama ini Abu Tours hanya memberikan nama-nama calon jamaah yang sudah diberangkatkan.
Sebelumnya, kasus biro travels umroh dan haji Abu Tours mencuat di Kota Medan dan beberapa daerah lainnya. Para jamaah mendatangi kantor perwakilan Abu Tours yang berada di Jalan Abdullah Lubis, Kota Medan sejak beberapa hari yang lalu.
Namun kondisi kantor ternyata sudah ditutup. Di depannya hanya ditempelkan nomor kontak yang bisa dihubungi oleh para calon jamaah. Dari enam nomor yang tertera, hanya satu nomor yang bisa dihubungi.
Wartawan mencoba menghubungi salah satu nomor. Dari balik telepon, seorang pria bernama Budi mengaku sebagai jamaah yang juga belum diberangkatkan. Dia juga mengaku bingung kenapa kantor Abu Tours tutup.
“Kemarin beberapa jemaah yang ngumpul sebelumnya, mengambil inisiatif untuk ngumpul bareng. Maka terakhir kita benytuk Aliansi Jamaah ini. Tujuannya ini untuk mengambil berkas asli untuk jemaah yang membutuhkan. Ada beberapa berkas yang ditarik ke Jakarta kemarin.
Menurut Budi, aliansi jamaah yang dibentuk untuk menjembatani antara jamaah dan Abu Tours. Khususnya jamaah yang juga belum diberangkatkan. Untuk bulan februari saja, di Kota Medan ada 450 calon jamaah umroh yang batal berangkat. Total keseluruhan di Sumut, hampir 2000 orang yang menjadi korban Abu Tours.(mtd/min)
=============