medanToday.com,MEDAN – Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menerima penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden Jokowi. Tanda kehormatan dari Presiden ini diberikan karena Walikota Medan dinilai berhasil dalam upaya pembangunan kesejahteraan sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Medan.

Tanda kehormatan dari Presiden itu diserahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK),  di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya,Jatim.Rabu (20/12/2017). Tepatnya, pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).

Sebelumnya, beberapa bulan lalu Kota Medan juga mendapat penghargaan pada ajang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2017, dan dinobatkan sebagai Kota Terbaik Indonesia 2017. (baca: Kota Medan Dinobatkan Kota Terbaik Indonesia 2017, Kok Bisa..?)

Namun, penganugerahan bergengsi yang diterima Dzulmi Eldin tersebut justru menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Apa yang diterimanya dengan kondisi Kota Medan saat ini nyatanya masih jauh api dari panggang.

Penampakan kondisi jalan di depan rumah warga Kota Medan, Kamis (21/12/2017) pagi hari. Tepatnya di Jalan Ceret, Sei Putih Tengah, Medan Petisah. kondisi jalan yang berstatus jalan Kota ini sudah 2 bulan terlihat seperti layaknya kubangan kerbau. (sumber: FB Khairiah Lubis)

Sehari selang penyerahan Satyalancana Kebaktian Sosial tersebut, tim data medanToday.com melakukan survey digital dari halaman Facebook (FB) Fanpage MEDANTODAY.com.

Kami meminta komentar masyarakat pengguna media sosial Facebook seputar penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden Jokowi kepada Dzulmi Eldin dan Tengku Erry Nuradi.

Dengan target respon yang kami tujukan adalah masyarakat Sumatera Utara pada umumnya, terkhususnya Warga Kota Medan pengguna media sosial Facebook.

Hasil dari survey setelah diposting dalam beberapa jam dari halaman Facebook MEDANTODAY.com . Dari jejak digital, kami mengumpulkan data jangkauan postingan tersebut mencapai 10.222 orang. Sebanyak 887 orang memberi tanggapan, puluhan orang memberi respon dengan cara membubuhkan komentar.

Hasil survey dari halaman Facebook MEDANTODAY.com

Terlalu gampang memberi penghargaan di negara ini dan terlalu banyak tak tahu malu, menerima penghargaan tanpa melihat kinerjanya” Tulis Reo Marganda Simanjuntak di kolom komentar.

Kolom komentar dibanjiri dan mendominasi rasa ketidakpuasan warganet akan penganugerahan yang diberikan oleh Presiden Jokowi tersebut. Bahkan warganet juga menuliskan bahwa untuk kali ini Jokowi keliru dan salah menilai. Lebih tepatnya penghargaan yang diberikan, salah tempat.

Untuk kali ini Pak Jokowi salah menilai,” tulis Bendry Sagala.

Yang memberi penghargaan buta,yang nerima gak punya urat malu.Penghargaan salah tempat,” tulis Itan Syahrial.

Banyak komentar bahwa penghargaan itu hanya sekedar pencitraan semata, karena tak sesuai dengan kenyataannya. “Pencitraan aja semua,nyatanya Kota Medan masih banyak masyarakat yang susah. Fasilitas Kota Medan pun banyak yang tidak bagus. Jalanan banyak berlobang, lalu lintas semrawut,terjadinya pencurian,” tulis Sanharry Ginting.

“Dimana mana jalan berlobang, sudah salah tu pak Presiden memberi penghargaan. Harus dilihat kelapangan pak,” tulis Tina Nababan.

Akun facebook Idris Ginting dalam kolom komentar bahkan beranggapan penganugerahan ini ada kaitannya dengan suksesnya acara ngunduh mantu anak Presiden Jokowi di Medan yang berlangsung beberapa waktu lalu. “Gak layak benar, pasti karena sudah bantu sukseskan pesta anaknya kemarin.” tulis Idris Ginting.

Penghargaan Sosial? Emangnya dia punya jiwa sosial? setiap lewat jalanan medan bikin stres macet, gak nyaman gitu? Dimana rasa sosial dia kalau dia sanggup melihat warga medan seperti itu?,” tulis Akam.

“Bapak Presiden Jokowi sebaiknya didengarkan juga pendapat masyarakat,” tulis Djamerson Saragih

Sebagai informasi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat jumlah penduduk miskin di Sumut.Ternyata Kota Medan memiliki penduduk miskin yang paling tinggi dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, dengan jumlah 206,87 ribu jiwa. (baca: Masih Banyak Warga Miskin, Buktinya Kota Medan Urutan Pertama dari 33 Kab/Kota)

Dari 33 kabupaten/kota, jumlah angka penduduk miskin pertama yang paling tinggi adalah Kota Medan, menyusul Kabupaten Langkat sebanyak 114,19 ribu jiwa, Kabupaten Deliserdang 110,09 ribu jiwa, Kabupaten Simalungun 92,19 ribu jiwa, kemudian Kabupaten Asahan 84,35 ribu jiwa, dan Kabupaten Serdang Bedagai 58,17 ribu jiwa.

Sementara itu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, penghargaan yang sangat membanggakan ini diperoleh bekat kerja keras dari semua pihak atas apa yang dilakukan selama ini.

Dijelaskannya, semua jajaran Pemko Medan bersama semua pihak yang ada, baik dari Forkopimda Kota Medan, stake holder, LSM serta masyarakat selama ini bahu membahu dalam upaya pembangunan kesejahteraan sosial dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Medan. (mtd/tim)

====================