Ilustrasi (pioneerinstitute.org)

medanToday.com, MEDAN – Intitute For Transportation & Development Policy (ITDP) siap membantu Pemko Medan dalam menciptakan public sistem transport  upaya mengurangi kemacetan yang terjadi di Kota Medan.

Tawaran ini diajukan oleh Country Director ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto untuk mengkonversi angkot dan taksi dengan pengoperasian modal transportasi modern yakni Bus Rapid Transport (BRT) seperti yang telah sukses diterapkan di Kota Johannesburg, Afrika Selatan kepada Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di Balai Kota Medan, Rabu (21/3/2018).

Diketahui kesuksesan Kota Johannesburg menerapkan BRT sangat tepat untuk Kota Medan. Selain kondisi geografisnya sama, kultur dan watak masyarakat di Kota Johannesburg juga sama yakni keras.

Bahkan, Yoga menilai watak warga kota yang terbesar di Afrika Selatan tersebut lebih keras dari watak warga Kota Medan. Walaupun demikian penerapan BRT sukses di kota warga kulit hitam tersebut.

“Jadi kedatangan kita untuk membantu membuat konsep bagaimana mengajak para stakeholder angkutan umum yang ada di Kota Medan, terutama angkot dan taksi agar mau beralih menjadi BRT seperti yang telah sukses diterapkan di Kota Johannesburg. Di sana angkota dan taksi dulunya berjumlah 585 unit, tapi  setelah dilakukan pendekatan  kini telah berkurang dan hanya menjadi 134 bus untuk melayani warga Kota Johannesburg,” kata Yoga.

Anggota Mayoral Committe For Transportation, Rehana Mossaje memaparkan penerapan sistem BRT merupakan program Wali Kota Johannesburg dalam menata moda transportasi sehingga memberikan manfaat dan kenyamanan bagi warganya.

“Gelombang protes pun dilakukan namun Wali Kota Johannesburg tidak bergeming dan tetap menjalankan program BRT karena tujuannya untuk kebaikan bersama. Selanjutnya dilakukan pendekatan dengan para stakeholder angkutan, termasuk melaksanakan sejumlah workshop.  Bahkan, sejumlah perwakilan dtakeholder angkutan dibawa studi banding untuk melihat langsung sistem BRT yang telah sukses diterapkan di Kolombia dan Venezuela,” ungkap Rehana.

Selain itu Wali Kota Johannesburg juga membuka akses langsung dengan para stakeholder angkutan terkait dengan penerapan sistem BRT. Dikatakannya, apapun permasalah yang dihadapi para stakeholder angkutan bisa langsung disampaikan kepada Wali Kota. Akhirnya tepat Agustus 2009, jelasnya, penerapan BRT terlaksana dengan baik di Kota Johannesburg.

“Saat ini baru ada dua koridor, rencananya akan dilakukan penambahan lagi,” paparnya.

Rehana optimis, kesuksesan sistem BRT di Kota Johannesburg bisa diterapkan di Kota Medan, termasuk kota-kota lainnya di dunia. Untuk itulah Rehana menyatakan siap berbagi pengalaman sehingga public transport system, dapat diterapkan karena memberikan manfaat yang cukup besar dalam bidang transportasi.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didampingi Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat dan Kepala Bappeda Wirya Al Rahman, sangat mengapresiasi tawaran yang disampaikan ITDP Indonesia tersebut. Apalagi ungkap Wali Kota, Kota Medan akan menerapkan sistem Light Rail Transit (LRT) dan BRT dalam upaya menata sistem transportasi sekaligus mengurangi kemacetan di ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

“Kita mengucapkan terima kasih dan menyambut positif tawaran ini, tentunya bisa membantu kita dalam penerapan sistem BRT nantinya. Semoga kita dapat mengadopsi kiat kesuksesan Kota Johannesburg menerapkan sistem BRT. Apalagi tipikal maupun watak masyarakat di sana sama dengan warga Kota Medan,” kata Wali Kota. (mtd/sti)

=========