medanToday.com, JAKARTA – Isu dominasi pasar yang menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta untuk dinilai lebih bijak lagi. Sebab, rencana merger Gojek dengan Tokopedia berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan keuntungan konsumen.
“Menurut saya tidak relevan antara isu asing vs tidak asing. KPPU tak boleh menganggap ini dominasi pasar, karena kita punya Undang-Undang Persaingan Usaha, kan. Trennya ke depan pasti ada banyak perusahaan yang akan merger dan akuisisi,” ungkap Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, Jumat (8/1).
Menurut Aviliani, KPPU tidak bisa hanya melihat dari satu sisi saja. Perlu juga melihat dari perspektif lain bahwa persaingan ini sehat. Aviliani menilai, rencana merger Tokopedia dengan Gojek adalah praktik bisnis yang wajar karena ekosistem akan terjadi dengan sendirinya.”Dengan win-win solution,” ucapnya.
Tokopedia adalah platform jual beli barang dan menjadi salah satu e-Commerce yang menguasai pasar. “Sedangkan Gojek punya ekosistem layanan transportasi, makanan dan lainnya. Namun Gojek belum punya e-Commerce, dengan merger maka keduanya semakin besar,” jelas Aviliani.
Ekosistem digital yang lebih kuat berpotensi terbangun dari penggabungan dua entitas tersebut. Terlebih, Gojek segera menjadi salah satu pemilik bank dengan keunggulan digital yaitu Bank Jago.
“Maka toko-toko yang berada dalam Tokopedia bisa dengan mudah mendapat pinjaman dari bank itu. Terbangunlah ekosistem digital,” lanjutnya sembari mengatakan hal itu akan menjadi lebih efisien
Kata Aviliani, tanpa kolaborasi, seandainya masing-masing pihak membuka layanan sendiri maka akan membutuhkan investasi dengan dana besar. “Sedangkan dengan bergabung jadi lebih cepat membangunnya. Kalau mau jual sebagian saham, buat Gojek tentu untung dapat data banyak dari Tokopedia. Karena mereka dapat tawarkan kredit ke seller di tokopedia,” imbuhnya.
Aviliani menambahkan, rencana merger keduanya sangat berdampak pada keuntungan konsumen. “Kalau saya lihat konsumen yang banyak diuntungkan dari gabungnya dua perusahaan ini,” tegasnya.
Sementara, dampak terhadap perekonomian sangat tergantung beberapa hal. Diantaranya apakah barang yang dijual di Tokopedia misalnya bukan barang impor. “Sisi ekonomi sangat tergantung apakah penjualan domestik di Tokopedia dioptimalkan. Bila impor maka tidak banyak untungnya,” paparnya.
Masih Aviliani, sebab perlu diperhatikan sejauh mana arus perputaran barang di dalam negeri. Diupayakan meminimalisir barang impor, terutama untuk barang konsumtif. “Bila hanya impor buat apa. Bila tidak produksi di sini maka nilai tambah kecil,” sebutnya.
Maka diharapkan setelah merger Tokopedia dengan Gojek justru kekuatan ekspansi semakin tinggi. Sehingga bisa membawa barang dari Indonesia go Internasional terutama di regional Asia Tenggara. (mtd/min)