Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak.

medanToday.com,JAKARTA – Buku ‘Ahok Di Mata Mereka’ yang ditulis oleh 51 orang penulis dengan latar belakang profesi yang berbeda disinyalir menyebabkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kaya raya meski berada di dalam bui.

“Sehari bisa sampai 50 buku bapak harus tanda tangan order. Bapak dapat uang banyak dari buku. Lebih kaya sih di penjara,” kata Fifi di PN Jakut, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).

Bahkan, beredar kabar bahwa keuntungan yang didapatkan dari penjualan buku tersebut sebanyak kurang lebih Rp 10 miliar. Meski begitu, Fifi mengaku tak mengetahui angka pastinya.

“Saya enggak tahulah. Saya enggak dapat apa-apa sih,” selorohnya.

Fifi menambahkan buku tersebut dijual seharga Rp 750.000.Banyak pula orang yang dari luar negeri yang memesan buku itu.

“Harganya Rp 750.000. Itu harganya segitu ada asal tulisan dan tanda tangan Bapak. Ada yg pesan sampai 100 buku di luar negeri. Ada banyak sekali, satu hari bisa smpai 50 buku tanda tangan tulis,” ungkap Fifi.

Buku Ahok di Mata Mereka diluncurkan pada hari ulang tahun Basuki Tjahaja Purnama ke-51, Kamis (29/6/2017) silam.

Dikutip dari Kompas.com, buku tersebut disusun dengan melibatkan 51 penulis,menyesuaikan dengan jumlah usia Ahok. Mereka terdiri dari para tokoh, jurnalis, dan relawan.

Tim Basuki Tjahaja Purnama (Tim BTP) mengatakan, buku “Ahok di Mata Mereka” merupakan kado kejutan istimewa untuk Ahok. Sebab, isi buku itu merupakan perpektif dan pengalaman berinteraksi dari para tokoh politik, budaya, seniman, media, hingga orang-orang terdekatnya, yang sangat mengenal sosok Ahok.

“Tim BTP berharap buku ini akan menjadi kado terindah bagi Pak Ahok. Kami merasa Tuhan sangat baik dan sayang terhadap Ahok. Karena buku setebal 456 halaman ini hanya memerlukan sekitar satu minggu saja, sejak ide konsep hingga finishing.” Demikian kata staf pribadi Ahok, Sakti Budiono melalui keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.

Menurut Sakti, kado kejutan berupa buku “Ahok di Mata Mereka” sudah diterima dan dibaca oleh Ahok.

“Kata Bapak, terima kasih kepada para penulis dan berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini,” ucap Sakti.

“Setiap proses yang berjalan kami selalu syukuri dengan doa. Ternyata masih banyak pihak yang merasa perjuangan bapak belum selesai,” ungkap dia.