Pedagang sepatu Pasar Sambu, R br Silitonga saat menceritakan penjualannya menurun karena situasi pandemi Covid-19. (Ist)

medanToday.com, MEDAN – Situasi pandemi Covid-19 berdampak besar kepada pedagang di Pasar Sambu Kota Medan. Mereka mengeluhkan rendahnya daya beli masyarakat di masa pandemi saat ini.

Keluhan disampaikan salah satu pedagang sepatu bekas, R br Silitonga. Perempuan berumur 57 itu mengaku penjualannya menurun begitu pandemi Covid-19. “Menurun drastis lah kalau dibandingkan sebelumnya,” ujarnya saat ditemui di lapak jualannya, Senin (9/11)

Menurutnya, selama pandemi penjualan menurun sampai 50 persen jika dibandingkan hari biasa. Dia memastikan hal itu dirasakan semua pedagang. Akan tetapi karena hanya itu yang menjadi mata pencaharian, dia dan rekan-rekannya terpaksa tetap berjualan.

“Per bulannya enggak tentu. Tapi, sebelum pandemi, penjualan satu hari bisa mencapai Rp700 atau Rp800 ribu. Sekarang ini cuma Rp200 ke Rp300 ribu,” katanya.

R br Silitonga menambahkan, penurunan omset pedagang monza dikarenakan saat ini sekolah dan kampus masih diliburkan. Dia berharap keadaan cepat normal sehingga perekonomian pedagang dapat kembali pulih. Selain itu, ia meminta pemerintah mau memberi solusi agar perekonomian pedagang tetap stabil di masa pandemi.

“Harapannya pemerintah bisa memberi bantuan sama pedagang kecil seperti kami ini,” pungkasnya. (mtd/cis)