medanToday.com, MEDAN – Hati siapa yang tak runtuh menyaksikan jasad sang suami tercinta terbujur kaku di atas kasur.

Suaminya Ridwan Limbong (34) tewas dibegal di Jalan Juanda, Kota Medan persis di dekat hotel Pardede sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, Sabtu (24/9/2017). (bacaBegal Kembali Beraksi, RIDWAN LIMBONG Sopir GRAB Jadi Korban)

Betti Wani Purba wanita berusia 33 tahun yang merupakan istri dari Ridwan terus menangis sambil meracau.

Ia tak kuasa menahan kesedihannya. Ditemani anak bungsunya Tania Limbong yang masih berusia dua tahun. Ia duduk tepat di sebelah jenazah sang suami.

“Ayolah Pa. Papa bilang mau ajak kami jalan-jalan. Bangunlah Pa. Kenapa Papa tinggalkan kami,” ujar Betti disambut air mata yang bercucuran.

Tangis haru pelayat pun pecah ketika Tania memeluk jasad sang ayah. Tania seolah mengerti bahwa inilah saat-saat terakhir ia menyaksikan sosok ayahnya.

“Kami punya dua anak. Satu lagi anak kami yang paling besar namanya Bintang Limbong. Umurnya masih empat tahun,” kata Betti tersengkuk.

BACA JUGA:

Sesekali mengusap pipinya yang sudah dihiasi dengan linangan air ia bercerita hal yang sangat mengiris hati. Ternyata wanita berkulit sawo matang ini sudah mempunyai firasat mengenai kepergian suami tercintanya ini.

Betapa tidak, saat ia diantar suaminya ke rumah orangtuanya yang berada di Tebingtinggi, ia melihat suami tercintanya memakai baju dan celana warna hitam.

“Dalam hati, saya kok merasa sedih dan seperti kok berduka dengan busana yang digunakan suami saya,”kata Betti saat disambangi di rumah duka yang berada di Jalan Palem 9, No 39, Blok 9 Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Namun, Betti tak mau terlalu memikirkan firasatnya tersebut. “Tapi saya nggak tanya kepada suami saya,”ujarnya seraya mengusap air yang membasahi kedua pipinya.

Betti pun kini seorang diri membesarkan kedua buah hati mereka yang masih sangat belia itu.

BACA JUGA:

Sebelumnya, aksi terjadi di sekitar Bundaran Hotel Pardede, Medan, sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Ridwan, warga Desa Helvetia, Helvetia, Deliserdang, melintas di sana mengendarai Honda Vario hitam BK 2132 AHC.

Kapolsek Medan Baru Kompol Hendra Eko Triyulianto mengatakan diduga korban saat itu sedang mengantar penumpang.

Saat itu, Ridwan dihentikan 4 pelaku mengendarai 2 unit sepeda motor. “Korban diduga berusaha mempertahankan sepeda motor miliknya dan berteriak,”kata Hendra.

Saat korban berteriak, hal itu didengar oleh sekuriti yang berjaga di sekolah dan bank sekitar lokasi itu. Mereka melihat Ridwan telah tersungkur bersimbah darah.

Melihat ada yang datang, para pelaku kabur meninggalkan sepeda motor korban. Namun, satu diantara empat pelaku yang diketahui Mailando Dewantoro (24), tertinggal Warga Jalan Tuba IV, Mandala, ini pun tertangkap.

Korban yang terluka sempat dibawa menggunakan becak ke RS Boloni. Karena lukanya parah, dia dirujuk ke RS Bhayangkara. Namun dia meninggal dunia di tengah perjalanan.

“Jasad korban masih berada di RS Bhayangkara untuk divisum,” jelas Hendra.

Sementara itu, tersangka Mailando Dewantoro masih diamankan di Polsek Medan Baru untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kita masih kembangkan kasusnya untuk memburu pelaku lain. Kita juga akan datang ke kantor Grab untuk pengembangan sekaligus memastikan korban memang pengemudi Grab,” ujar Hendra. (mtd/bwo)

===========================