Puluhan pengawas yang sebagian berusia lanjut ini terduduk lemas sambil menikmati nasi bungkus di tangannya. (MTD/ Nona Sitorus)

medanToday.com, MEDAN –  Puluhan pengawas yang masih menggelar aksi di Kanot Wali Kota Medan masih menantikan kehadiran H. T. Dzulmi Eldin.

Pantauan medanToday.com, puluhan pengawas yang sebagian berusia lanjut ini terduduk lemas sambil menikmati nasi bungkus di tangannya.

Anak dan istri ditinggal, demi dapat berjumpa dengan Wali Kota Medan. Namun, apa yang diharapkan ternyata hanya sebatas angan.

Mereka diperlakukan seperti anak tiri, hingga siang ini Wali Kota maupun utusannya tak kunjung menanggapi aksi tersebut.

Setelah selesai menikmati makan siang seadanya, puluhan pengawas kembali menggelar aksi yang dibuka dengan menyanyikan lagu ‘Maju Tak Gentar’.

Semangat mereka tak pernah luntur untuk menuntut Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, perihal Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 44 Tahun 2017 tentang Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Kami menuntut Wali Kota Medan untuk segera merevisi Perwal 44/2017. Kami juga ASN/PNS di Kota Medan dan kami menuntut apa yang menjadi hak kami,” kata Sri Panda, selaku kordinator aksi.

Sebagaimana diketahui, sebelum terbitnya perwal tersebut masih menerima tunjangan sebesar Rp. 1.250.000 per orang setiap bulan sejak tahun 2011. Namun dengan terbitnya Perwal ini mereka tidak mendapat tunjangan sejak Juli 2017 lalu.

“Kami juga sudah bertemu dengan Kadisdik namun tidak ada solusi. Jadi kami datang ke sini ingin bertemu bapak Wali Kota untuk minta kejelasan untuk mendapatkan hak kami,” ungkapnya. (mtd/non).

========================================================