Para peserta diskusi berfoto bersama usai kegiatan dilaksanakan. (Ist)

medanToday.com, MEDAN – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan menggelar diskusi dan sharing fotografi kebencanaan (disaster photography) & penyelamatan (rescue) di sekretariat PFI Medan Jalan Eka Rasmi Komplek Melinjo, Medan, Sabtu (7/11).

Dengan menghadirkan narasumber Sutanta Aditya (Independen Photojournalist), Herriansyah (First Aider) dan Irfan Tri Handoko(Koordinator Vertical Rescue Indonesia Wilayah Sumut). Mengangkat tema “Disaster Photography & Rescue” diskusi dan sharing ini juga disiarkan langsung di ig @pfimedan dan ig @verticalrescueindonesiasumut.

Tema ini diangkat guna memberikan edukasi dan pemahaman bagi para relawan serta jurnalis ketika dihadapkan kepada suatu kondisi bencana. Herriansyah Instruktur Pertolongan Pertama PMI Medan mengatakan, keilmuan dasar pada pertolongan pertama yang harus dimiliki bagi setiap orang.

“Ilmu pertolongan pertama ini perlu untuk kehidupan kita sehari hari tidak hanya pada saat bencana saja,” jelasnya.

Herri juga mengharapkan masyarakat mau belajar ilmu tentang pertolongan pertama, karena hal ini merupakan penentu selamat atau tidaknya korban sebelum dibawa ke lokasi penanganan lebih serius.

Tidak hanya menghadirkan instruktur dari PMI Medan, PFI juga menghadirkan instruktur Vertical Rescue Indonesia (VRI) Sumut yang fokus pada penyelamatan di Medan terjal.

“Dalam situasi kebencanaan ada satu lokasi yang sulit diakses medannya atau terjal, di situlah kemampuan dan keahlian yang kita miliki dapat diaplikasikan,” ujar Irfan Tri Handoko selaku Koordinator VRI Sumut.

Sutanta Aditya, dari Independent Photo Journalist mengatakan, visual merupakan media penyampai pesan yang mudah dipahami semua kalangan termasuk di situasi bencana. Fakta visual juga bisa menjadi data informasi untuk kajian selanjutnya.

“Fakta dan data untuk kajian selanjutnya sangat mendasar buat kebijakan yang lebih,” katanya.

Sementara, Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi mengharapkan agar diskusi yang digelar dapat bermanfaat bagi para peserta, baik mahasiswa, jurnalis maupun relawan.

“Para peserta mendapatkan ilmu bermanfaat dalam situasi kebencanaan sehingga menjadi bekal dalam melakukan penyelamatan,” ucapnya.

Nantinya, lanjut Rahmad, kegiatan diskusi dan sharing ini akan rutin dilakukan dengan mengangkat tema yang berbeda. “Ini kegiatan awal, kedepan kita akan menyelenggarakan kegiatan serupa dengan tema berbeda,” ungkap Rahmad. (mtd/min)