Polisi Tembak Mati Dua Perampok David Simanjuntak & Seorang Begal Pembunuh Ridwan Limbong

0
13947
ILUSTRASI . (sumber: vivanews.com)

medanToday.com, MEDAN – Perburuan terhadap perampok sadis yang membunuh sopir taksi online dan ojek online membuahkan hasil. Petugas gabungan Polrestabes Medan, Polsek Medan Kota dan Polsek Medan Baru akhirnya menembak mati kawanan perampok yang beberapa hari belakangan membunuh dua sopir angkutan online.

Kedua perampok ini pada Minggu (24/9/2017) dini hari membunuh sopir taksi Grab bernama David Julher Simanjuntak warga Jalan Kemiri Gang Harjo.

David, ditemukan bersimbah darah, dengan luka di sekujur tubuh. Adapun posisinya telungkup. Almarhum David saban hari bekerja sebagai sopir Grabcar dengan mengendarai Avanza putih BK 1281 BP.

Berdasarkan informasi yang didapat, pelaku yang tewas bernama Ari dan Rizky. Kedua perampok ini ditangkap saat melintas di Jl Pandu.

BACA JUGA:

Pembunuh David Simanjuntak Ditembak Mati, Ini Ungkapan Bijak Sang Istri

Sebelum tewas ditembak polisi, mereka mencoba melawan polisi agar lolos dari sergapan. Seperti aksi di film-film, adegan dramatis terjadi saat penangkapan komplotan perampok sadis ini. Dan mereka nekat membawa mobil hasil rampokan itu keliling Kota Medan.

Petugas gabungan yang telah membentuk tim melakukan pengejaran. Hasilnya, kedua pelaku yang sempat mencatut nama institusi Teratai Putih (Gegana Brimob) itu ditembak mati.

Saat dikejar-kejar petugas, kedua tersangka yang masih berada di dalam mobil menabrak sebuah pohon hingga bagian kanan depan mobil ringsek.

(BACA JUGA: Sebar Undangan Pernikahan, Penumpang Ojek Online Tewas Tertabrak Kereta Api)

Karena terpojok tak bisa lari, tersangka Ari yang berada di bangku kemudi keluar dengan membawa pisau. Ia berusaha melawan dan mengayunkan senjata tajam itu ke petugas.

Menghadapi tersangka yang melakukan perlawanan, polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak Ari. Melihat temannya terkapar, Rizky keluar dari pintu belakang sebelah kiri dan berusaha merebut senjata api petugas.

Kembali, polisi menembak tersangka, hingga akhirnya meninggal dunia. Dari dalam mobil hasil rampokan itu masih terdapat barang bukti hasil kejahatan mereka, yakni harta benda korban.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Martuasah Tobing yang dikonfirmasi, Senin (25/9/2017) lewat grub WhatsApp membenarkan penangkapan ini.

Kedua pelaku yang tewas kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim Medan.

Ia mengungkapkan, bahwa masih ada pelaku yang kini masih diburu. Saat ini, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengejar tersangka lainnya.

Sementara itu, Wakapolresta Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja yang ditanyakan hal ini mengatakan bahwa rencananya hari ini penangkapan itu akan dipaparkan.

“Rencananya hari ini rilis langsung Bapak Kapolda Sumut. Untuk tempat rilisnya di RS Bhayangkara Medan, waktu akan kita sampaikan segera,” katanya kepada wartawan.

Selain menangkap dua tersangka perampok sopir taksi Grab, petugas juga menangkap satu lagi pelaku begal pengemudi Grab Bike yang menewaskan Ridwan Limbong (34) warga Jl Palem IX, Lingkungan XII, Kelurahan Helvetia Barat, Kecamatan Medan Helvetia.

“Iya, sudah kami amankan. Satu orang pelaku meninggal dunia,” kata Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendra ET.

BERITA TERKAIT: 

Mobil Menghantam Pohon: Pembunuh David Simanjuntak Keluarkan Pisau, Polisi Keluarkan Pistol

Sebelumnya, Ridwan Limbong tewas ditikami empat perampok pada Sabtu (23/9/2017) sekitar pukul 04.00 WIB. Ia tewas sesaat dibunuh di kawasan Jl Juanda dekat bundaran Hotel Pardede, Medan Polonia.

Sementara sopir grab David Julher Simanjuntak ditemukan meninggal dunia, di drainase indekos elite Jalan Sampurna, Medan, Minggu (24/9/2017) dini hari.

BACA JUGA:

Ridwan Limbong Sopir Grab yang Dihabisi Begal Tinggalkan Dua Anak yang Masih Kecil

David, ditemukan bersimbah darah, dengan luka di sekujur tubuh. Adapun posisinya telungkup. Almarhum David saban hari bekerja sebagai sopir Grabcar dengan mengendarai Avanza putih BK 1281 BP.

Jasad David pertama kali ditemukan satpam kos elite berlantai tiga, Hendro Siagian. Bahkan, ia berteriak saat melihat mayat di drainase.

Hendro merupakan orang pertama jenazah yang tergeletak tidak jauh dari pos keamanannya. Tapi ia tidak mendengar adanya suara gaduh di lokasi ditemukan jenazah.(MTD/bwo)

==================