Prabowo Subianto. (sumber:internet)

medanToday.com,JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku sangat kehilangan salah satu kader yang juga ajudannya Fernando Aj Wowor.

Pria asal Minahasa, Sulawesi Utara, itu tewas tertembak saat cekcok dengan anggota Brimob Kelapa Dua, Briptu R, di parkiran Lipps Club Bogor, Jalan Sukasari, Sabtu (20/1) dini hari.

“Saya sendiri kehilangan salah satu ajudan saya yang terbaik. Anak orang yang tidak berada, tulang punggung keluarganya. Ditembak tidak jelas,” kata Prabowo dalam pidato Hari Ulang Tahun Gerindra ke-10 di DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2).

Karena rasa belasungkawanya, mantan Danjen Kopasus itu akan mengunjungi orang tua Fernando di Minahasa, Minggu (11/2) besok. Sebagai atasan dia ikut merasa kehilangan anak buah terbaiknya itu.

“Besok saya akan ketemu ibunya. Berangkat ke Minahasa. Karena dia anak buah saya. Karena itu saya merasakan mungkin apa yang dirasakan oleh orang-orang yang sekarang mengalami kejadian-kejadian seperti itu,” ungkapnya.

“Kita harus kuat, tegar, harus pecaya niat kita baik. Tujuan kita baik. Kita hanya ingin mengabdi, membela kebenaran. Kita hanya ingin rakyat kita terhormat, memerangi kemiskinan, ingin Indonesia jadi negara maju dan sejahtera,” imbuhnya.

Dia menegaskan setiap kadernya harus memiliki sikap seperti pendekar. Saat dihujat semakin tegar, kata dia, maka kebenaran dan rakyat akan berpihak pada kader Gerindra.

“Kita percaya kebenaran selalu menang. Itu ajaran semua agama di dunia. Kebenaran selalu menang jangan ragu. Kita barerda di atas jalan yang benar,” ucapnya.

Selain itu, Prabowo juga mengingatkan kadernya untuk tidak takut mati. Serta selalu menahan diri untuk tidak membuat keributan.

“Jita semua akan mati. Jangan takut mati karena itu ciri khas kita paket hemat. Yang penting hidup kita harus penuh arti. Kita semakin menahan diri. Jangan pernah emosional. Orang kalau suka bikin ribut-ribut itu bukan Gerindra,” tandasnya.(mtd/min)

================