medanToday.com, JAKARTA – Seperti kebanyakan orang, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, ternyata bermimpi bisa bertemu Presiden. Hari ini, impiannya terwujud.
Sutopo akhirnya bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan keduanya terjadi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/10) pukul 13.30 WIB.
Usai pertemuan, Jokowi memberikan pujian untuk Sutopo. Menurut Jokowi, Sutopo memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas kendati mengidap kanker paru-paru stadium IVb.
“Ini saya kira sangat menginspirasi kita semuanya bahwa dalam kondisi beliau yang sakit tetap masih mendedikasikan semangatnya untuk pekerjaan yang digelutinya dalam sekian tahun ini,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers.
Jokowi mengaku baru mengetahui Sutopo sedang menjalani perawatan paru-paru. Selama ini, lanjut Jokowi, Sutopo terlihat selalu tampil prima saat memberikan informasi bencana alam kepada publik melalui media elektronik.
“Saya baru diberi tahu mengenai kondisi beliau. Dan itu saya memberikan sebuah penghargaan, kepada sebuah pekerjaan, dedikasi, sebuah pekerjaan yang luar biasa,” ucapnya.
Jokowi mengatakan, Sutopo menjalankan tugas dengan baik selama ini. Hal Itu terlihat saat Sutopo memaparkan perkembangan penanganan korban bencana alam di pelbagai daerah di Tanah Air secara rutin.
“Saya melihat setiap ada bencana, baik yang berkaitan dengan gempa, berkaitan dengan longsor, yang berkaitan dengan tsunami, berkaitan dengan kebakaran, Pak Sutopo ini selalu tampil menginformasikan dengan cepat, penjelasannya juga gamblang dan gampang diterima oleh masyarakat,” jelas Jokowi.
“Dan informasi-informasi itu disampaikan tidak sekali, sehari bisa dua kali, tiga kali, empat kali, sehingga informasi-informasi yang ada di lapangan selalu gamblang dan jelas,” sambung dia.
Sebelumnya, Sutopo mengaku senang sekali bisa bertatap langsung dan berjabat tangan dengan Jokowi. “Ini kado terindah dua hari sebelum ulang tahunku,” kata Sutopo.
Sutopo lahir di Boyolali pada 7 Oktober 1969. Sutopo menceritakan, dirinya sangat mengagumi Jokowi. Di matanya, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang unik. “Beliau selalu berpikir diferensiasi. Selalu berbeda dengan yang lain,” ujarnya.
Bahkan, Sutopo mengaku mengetahui betul perjalanan karir Jokowi. Mulai dari saat Jokowi berkampanye untuk memperebutkan kursi Wali Kota Solo sampai sebagai Presiden RI.
“Cikal bakalnya blusukan Jokowi itu sejak kampanye wali kota. Orang kan biasanya kampanye akbar kalau Jokowi masih kabur-kabur. Mau pasang iklan, ngajak wartawan nggak ada yang mau karena nggak ada uangnya. Akhirnya dia pakai iklan kecil dengan tulisan ‘silakan masyarakat menyampaikan keluhannya,” kisah Sutopo.
Sutopo mengaku sudah lama ingin bertemu Jokowi. Sejak bekerja di BNPB 2010 lalu, dia ingin sekadar berjabat tangan Jokowi dan hari ini impian sederhana itu terwujud.
“Saya belum pernah punya kesempatan berjabat tangan dengan Pak Jokowi. Meski saat menangani bencana longsor Banjarnegara, gempa Pidie Jaya, kebakaran hutan dan lahan, erupsi Gunung Agung, dan lainnya, saya tidak bisa salaman karena tidak bisa masuk,” ujar Sutopo. (mtd/min)
========================