Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono .(Ist)

medanToday.com, MEDAN – Situasi pandemi Covid-19 membuat tingkat hunian (Okupansi) hotel di Kota Medan tidak stabil. Bahkan, menurut data dari Dinas Pariwisata jumlah Okupansi masih di bawah 50 persen.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan, rendahnya tingkat Okupansi hotel di masa pandemi sangat berdampak bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Tingkat Okupansinya masih di bawah 50 persen. Tapi, kondisi ini tidak hanya dirasakan Kota Medan, daerah lain bahkan dunia juga ikut merasakannya,” kata Agus, Rabu (11/11).

Oleh karena itu, lanjut Agus, banyak pelaku usaha mencari alternatif lain, salah satunya beralih ke industri kuliner. Namun, keadaan itu menjadi berkah tersendiri bagi Kota Medan yang memiliki keunggulan di bidang kuliner.

“Berdasarkan data yang kita peroleh banyak sekali pelaku usaha beralih ke sektor kuliner rumahan. Tapi ini juga yang kita syukuri karena Medan memiliki keunggulan di bidang kulinernya. Sehingga menjadi peluang bagi pengusaha di masa pandemi,” ungkapnya.

Agus menjelaskan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata perlu dilakukan langkah seimbang antara penanganan kesehatan dan peningkatan ekonomi. Contohnya dengan mengacu Perwal Nomor 27 Tahun 2020, yang memungkinkan seluruh pelaku usaha pariwisata tetap beraktivitas, asal bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ketika disinggung strategi apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah itu, Agus menyebutkan bahwa beberapa bulan lalu, sudah banyak melakukan kegiatan dari kementerian di Medan, sehingga mampu mendongkrak jumlah hunian hotel.

“Ini juga patut kita syukuri dengan adanya beberapa kegiatan kementerian di Medan, mampu memberi sumbangsih tingkat hunian,” katanya.

Sementara, untuk menjamin pelaku usaha tetap menerapkan protokol kesehatan, pihaknya telah menyebar 50 petugas yang tergabung di Satgas Covid-19 Mebidang.

“Dengan segala keterbatasan, kita memastikan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata dan tempat hiburan malam,” pungkasnya. (mtd/cis)