medanToday.com,MEDAN – Pengamat Politik Sumut Agus Suryadi menyatakan, minimnya sosok yang potensial di Sumatera Utara (Sumut) diduga menjadi faktor partai politik belum melakukan deklarasi terhadap calon Gubernur Sumut yang akan di usung pada Pemilihan Gubernur Sumut 2018 mendatang.
“Minimnya sosok kader yang mumpuni dengan elektabilitas tinggi membuat partai-partai politik masih terus melihat situasi dan menggantung keputusan mengenai sosok yang akan mereka usung,” ujar Agus Suryadi, Rabu 22 Maret 2017.
Provinsi Sumut menurutnya berbeda dengan daerah lainnya, dimana dinamika politik di Sumut lebih rumit dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini juga termasuk menjadi salah satu faktor, karena parpol di Sumut tak mau salah ambil langkah.
“Berbeda dengan daerah lain yang sudah mendeklarasikan dukungannya, seperti yang dilakukan oleh Nasdem di Jawa barat terhadap Ridwan Kamil. Popularitas Ridwan Kamil memang melebihi batas Jawa Barat, bahkan mengalahkan Tengku Erry,” kata Agus.
Keberanian Nasdem mendeklarasikan dukunganya kepada Ridwan Kamil yang bukan kader pun dinilainya sangat tepat. Karena sosok Ridwan Kamil memang potensial dan pasti banyak yang akan merekrut dirinya.
“Bahkan warga Sumut sendiri bisa lebih tau sosok Ridwan Kamil dari pada gubernurnya sendiri. NasDem selalu bisa melihat potensi dan popularitas seseorang,” terangnya.
Saat ini, meski banyak nama yang digadang-gadang akan maju pada Pilgub, Namun sejumlah partai politik masih menutup informasi mengenai calon yang akan mereka usung.Baru PDIP yang telah memunculkan tiga nama kadernya yang rencananya diusung untuk Pilgub Sumut 2018.
Tiga nama tersebut yakni, Syukur Nababan, Junimart Girsang, dan Maruarar Sirait.
Menurut Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan DPP PDI-Perjuangan Trimedya Pandjaitan ketiga nama itu akan diberikan ke masyarakat untuk dinilai. Setelah ketiga nama tersebut dilemparkan ke tengah-tengah masyarakat, maka akan dilakukan survei internal guna melihat sosok mana yang paling diminati. (mtd/bwo)
===============