medanToday.com,MEDAN – Dukungan untuk memenangkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi terus mengalir setiap harinya dari beragam komunitas masyarakat dan keagaaman.

Beberapa waktu lalu, sejumlah ulama, ustad dan ustadzah, Asosiasi Pendeta Indonesia, dan Forum Komunikasi Pendeta sudah menyatakan dukungannya langsung kepada Akhyar Nasution, giliran Komunitas Kristen Protestan dan Katolik menyatakan dukungannya untuk memenangkan Akhyar-Salman.

Dukungan itu disampaikan Komunitas Kristen Protestas dan Katolik dalam acara temu ramah dengan Calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi, Sabtu (3/10/2020) siang di Hotel Pardede Jalan Ir H Juanda, Medan.

Mewakili Komunitas Kristen Protestan dan Katolik, CP Nainggolan menyampaikan, temu ramah ini dilakukan dalam menyikapi perkembangan dinamika Pilkada di Kota Medan.

“Maka kita sebagai masyarakat batak khususnya Kristen Katolik tidak tinggal diam untuk menyikapi ini. Sebagai masyarakat Medan, sebagai tuan rumah juga di Medan ini, tentu kita harus berperan aktif mengambil bagian agar kita tidak menjadi tamu di rumah sendiri,” ujar politisi Golkar yang disapa CP ini.

Mantan anggota DPRD Medan ini menerangkan, sebagai anak Medan asli dan bukan hanya putera Medan saja, sosok Akhyar Nasution diyakini lebih tahu bagaimana geografis dan problematika Kota Medan.

“Pertemuan sengaja mengundang Bang Akhyar Nasution untuk mendengarkan langsung apa saja yang akan dilakukannya saat terpilih nanti, dan akhirnya nanti kita bisa menentukan sikap bahwa nomor satu itu adalah membuat Kota Medan aman, nomor satu itu akan membuat Kota Medan ke depan lebih baik,” ucapnya.

Tokoh yang hadir, antara lain, Ketua Umum Pomparan Guru Tatea Bulan, Drs ND Malau, tokoh masyarakat Rajamin Sirait SE, Ketua Organda Medan Jumongkas Hutagaol , dan sejumlah politisi Golkar dan Gerindra. Mereka tidak begitu saja memberikan dukungan kepada Akhyar, tapi juga menuntut Akhyar mau membina semangat keberagaman di kota ini.

“Pokoknya Pak Akhyar kami minta untuk bersikap adil kepada semua warga tanpa membedakan agama dan etnis. Jangan abaikan kekuatan Batak Kristen dan Katolik di Kota Medan ini. Harus adil dalam menempatkan pejabat di pemerintahan tanpa melihat suku dan agama. Wajib pula dapat membina kerumunan umat beragama di kota ini,” kata Drs ND Malau yang didaulat menyampaikan pendapatnya.

Menurut DN Malau, komunitas Kristen dan Katolik Kota Medan memberikan dukungan kepada Akhyar, karena mereka sudah lama mengenal Plt Walikota Medan itu sebagai sosok yang nasionalis.

Akhyar pun menyahuti permintaan itu dengan sigap. “Saya pasti akan bersikap proporsional dalam melihat keberagaman itu,” kata nya. Ia berjanji akan memperkuat keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membagun semangat toleransi di kota Medan.

Akhyar mengaku tidak mau berjanji muluk –muluk dalam membangun Medan ke depan karena masa jabatan yang diemban kepala daerah terpilih hanya 3,5 tahun. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 (pasal 201 point 7) ditegaskan bahwa jabatan Kepala daerah hasil Pilkada 2020 hanya sampai 2024, sebab setelah itu akan dilaksanakan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.

“ Karena relatif singkat, maka saya harus menyusun skala prioritas untuk pembangunan Medan ke depan,” katanya. Jika ada kandidat lain yang berjanji bisa menyelesaikan permasalahan Kota Medan dalam waktu 3,5 tahun itu, menurut Akhyar, jelas itu sangat tidak realistis.

“Saya tidak mau membohongi warga Medan menawarkan mimpi yang tidak masuk diakal. Saya datang menawarkan gagasan yang realistis dan dapat diterima akal sehat,” tegasnya.
Kepada tokoh yang hadir, Akhyar memaparkan sejumlah konsep untuk mengatasi masalah transportasi, banjir, pembangunan infrastruktur , reformasi birokasi, pelayan public serta penguatan ekonomi kerakyatan.

===========================