medanToday.com, MEDAN – Tantangan dan beban yang semakin berat di zaman sekarang ini, menjadikan mahasiswa harus lebih produktif. Maka dari ìtu, Sihar Sitorus mendorong mahasiswa untuk berpikir menjadi pebisnis.
“Kalian yang dibekali ilmu harus berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang baru. Lapangan pekerjaan baru, untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran,” ungkap Sihar saat hadir sebagai keynote speaker pada Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Medan dengan tema: Peran Pelaku Usaha Adalah Membangun Perekonomian Nasional, di lantai 7 Lippo Plaza, Medan, Senin (21/5/2018) pagi.
Seminar dengan Moderator Ricky Banke, SH, M.Hum ini, diikuti ratusan mahasiswa dari sejumlah universitas ternama di Medan. Tak hanya mahasiswa-mahasiswi UPN Medan, juga diikuti Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Prima Indonesia (Unpri), Universitas Nomensen, dan lainnya.
Dorongan tersebut dikatakan Sihar, dikarenakan Indonesia menghadapi bonus demografi menjadikan anak muda sebagai sasaran yang terbeban atas usia tak berproduktif lagi.
Bonus demografi merupakan kondisi di mana populasi usia nonproduktif lebih banyak dari usia produktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.
“Bagi pemerintah ini menciptakan kepusingan tersendiri. Kita harus kreatif, dan kreatif itu ada pada kalian yang punya nyali. Mulai suatu bisnis, membantu pemerintah dalam banyak hal. Jika tidak, kita akan menambah beban viskal, dan kalian anak muda yang akan menanggung beban itu,” jelasnya.
Dengan dorongan tersebut, tambahnya, menjadikan anak muda juga memiliki tanggungjawab untuk turut serta membangun perekonomian nasional. Dengan ide kreatif yang muncul dan terus dikembangkan, akan memberikan lapangan pekerjaan.
“Zaman sekarang sangat berbeda pada era sebelumnya. Sekarang ini kita jual ide. Dan temuan-temuan mutakhir itu bermulai dari asrama mahasiswa. Inilah masa kalian yang harus kalian manfaatkan dengan baik. Lebih baik buat kesalahan dari sekarang, dari pada nanti. Dari kesalahan itu pula kita bisa mengoreksi dan memperbaikinya,” pungkas Sihar.
Sedangkan Dekan Fakultas Hukum DR Alum Simbolon SH Mm Hum, mengatakan, pemilihan tema dinilai tepat. Ekonomi sebagai jantung pembangunan nasional, menjadi peran vital bagi kemajuan suatu bangsa.
Namun, di sisi lain, persoalan ekonomi yang berkaitan dengan juga pelik. Persaingan usaha adalah hal dominan yang kerap bersinggungan dengan hukum. Persoalan ini pun ditangani Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
“Ketika para pelaku usaha melenceng dari hukum, di sana persaingan usaha dan ini membuat ekonomi tidak sehat. Dan ada wewenang KPPU untuk bertindak,” ujarnya.
Sementara itu, alasan pihaknya mengundang Sihar Sitorus dikarenakan latar belakangnya sebagai pengusaha sukses. Selain itu juga pendidikan yang dienyamnya di luar negeri kiranya memberikan motivasi bagi para mahasiswa untuk berpikir sebagai pengusaha ke depannya.
“Pak Sihar itu pelaku bisnis. Sejauh mana pelaku usaha berperan membangun ekonomi nasional. Dari seminar ini bisa diambil makna dan pengalaman beliau dalam membangun ekonomi sukses,” pungkasnya.(mtd/min)
======================