Saat Kesalahan Tata Kelola Partai Jadi Penyebab Mundurnya Sejumlah Pengurus PAN

0
201
Ketua PAN, Zulkifli Hasan. (sumber:internet)

medanToday.com,JAKARTA – Sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) diketahui telah memutuskan mundur dari kepengurusan partai tersebut. Tercatat ada Bendahara Umum Nasrullah dan Ketua DPP PAN Agung Mozin yang menyatakan mundur dan Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husin yang memilih nonaktif.

Saat dikonfirmasi, Agung menjelaskan keputusannya mundur karena menilai ada kesalahan tata kelola partai yang dijalankan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zulkifli, katanya, dianggap kerap mengabaikan mekanisme pengambilan keputusan yang diatur Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tersebut.

“Orang mengelola partai itu kan berdasarkan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama itu dituangkan dalam AD/ART dan pedoman partai. Itu kan yang jadi pegangan kita dalam berpartai,” kata Agung saat dihubungi wartawan, Jumat (28/12).

Agung mengatakan persoalan tersebut sudah terjadi sejak lama dan berulang kali. Contohnya, kata dia, ketika PAN secara tiba-tiba memutuskan mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tanpa mekanisme rapat kerja nasional (rakernas).

Padahal, kata Agung, berdasarkan hasil kongres di 2014, PAN telah menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan tergabung pula dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

“Tapi di tengah jalan tiba-tiba Zulhas mengambil keputusan pindah ke Jokowi,” katanya.

Setelah ada desakan di internal, Agung mengungkapkan Zulkifli baru melaksanakan rakernas untuk mengubah dukungan ke pemerintahan Jokowi-JK.

“Nah, yang saya kritisi bukan ke Jokowi lalu besok ke Pak Prabowo, bukan itu ya. Tetapi, bagaimana mengambil keputusan berpindah itu tidak ada keputusan partai. Itu salah satu contoh yang besar,” kata Agung.

Di sisi lain, Putra Jaya melalui keterangan tertulisnya menjelaskan keputusannya nonaktif dari jabatan Sekretaris Dewan Kehormatan PAN bukan karena terkait pilpres 2019. Dia menyatakan ikut keputusan partai yang mendukung Prabowo-Sandi.

Selain itu, Putra juga menyatakan tetap berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Sehingga, dia menegaskan tak ada persoalan perpecahan di internal PAN terkait pilpres 2019.

“PAN tetap solid dan tetap terus berjuang bersama-sama Partai Koalisi dalam memenangkan Pasangan Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019,” kata Putra melalui keterangannya kepada wartawan.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan Agung dan Putra mundur karena ingin fokus ke bisnis masing-masing. Namun, dia membantah soal kabar ada kesalahan yang dilakukan Zulkifli dalam menjalankan tata kelola partai.

“Tentang mekanisme, tata cara, dan prosedur organisasi kepartaian dan proses pengambilan keputusan, telah diatur di AD/ ART partai dan pedoman organisasi. Sampai saat ini berjalan dengan baik,” kata Viva melalui pesan singkatnya.

Menurut Viva, pengunduran diri pengurus atau menonaktifkan diri dari kepengurusan merupakan bagian dinamika dan proses dalam kaderisasi partai. PAN disebut tetap fokus dan tidak terganggu dalam menatap pemilu serentak 2019.

“PAN tetap solid, komit, dan semangat mengobarkan perjuangan merebut kemenangan di pemilu,” lanjut Viva.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga gejolak yang terjadi di internal PAN merupakan cara untuk mengusik soliditas partai berlambang matahari terbit itu dalam mendukung Prabowo-Sandi.

Selain itu, Pangi menilai gejolak internal partai yang ditandai mundurnya beberapa pengurus itu bisa pula memengaruhi fokus PAN dalam menatap pemilu legislatif yang tinggal menyisakan empat bulan.

“Mestinya PAN fokus menyiapkan strategi bagaimana PAN minimal bisa lolos parliamentary threshold dan maksimal bisa masuk ke level partai besar. Bagaimana PAN bisa mengantarkan Prabowo-Sandi jadi presiden dan wakil presiden,” ujar Pangi dalam keterangannya.

Pangi berpendapat konsentrasi pengurus harus dikembalikan lagi ke tujuan utama dan tidak terganggu dengan konflik internal yang terjadi. Sebab, konflik internal ini dinilai dapat membahayakan PAN.

“Ini bisa membahayakan masa depan PAN kalau tidak segera dipadamkan apinya,” ujar Pangi.(mtd/min)

=======================

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini