Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan (Ariandi)

medanToday, MEDAN – Satgas Covid-19 Kota Medan menyebutkan masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait rencana vaksinasi ke masyarakat.

“Sampai hari ini kami belum dapat informasi terkait itu,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Medan, Mardohar Tambunan saat konferensi pers di Posko Gugus Tugas Gedung Serba Guna Dharma Wanita Jalan Rotan, Medan, Senin (2/11).

Menurutnya, penggunaan vaksin tidak boleh sembarangan dan perlu beberapa penelitian lebih jauh. “Informasi dari pusat, vaksin ini tidak sembarangan, masih menunggu,” ungkapnya.

Mengenai harga vaksin, Mardohar juga mengaku belum mengetahui secara pasti berapa besarannya.

Sementara, pada berita sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memastikan memulai melaksanakan imunisasi Covid-19 kepada masyarakat di November 2020.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah. Kata Aris, langkah ini dilakukan setelah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes resmi mengeluarkan pemberitahuan rencana pelaksanaannya, dalam surat nomor SR.02.06/II/10950/2020 Tanggal 19 Oktober 2020.

Kemudian merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, maka rencana pelaksanaan pemberian imunisasi Covid-19 secara bertahap mulai dilakukan pada November 2020.

Aris menjelaskan, imunisasi Covid-19 ini diberikan pada kelompok rentan usia 18 sampai 59 tahun. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Sedangkan pada kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan kebijakan operasional imunisasi Covid-19 diberikan kepada petugas pelayanan publik. Diantaranya petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat seperti TNI, Polri, petugas bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, pemadam kebakaran, PLN dan PAM yang bertugas di lapangan lain.

Kemudian, untuk kelompok risiko tinggi lain yaitu kelompok pekerja yang merupakan usia produktif dan berkontribusi pada sektor perekonomian dan pendidikan, serta penduduk yang tinggal di tempat berisiko seperti kawasan padat penduduk. Selanjutnya para kontak erat Covid-19, yaitu orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi. Berikutnya administrator pemerintahan dalam bidang pelayanan publik.

Aris mengaku, adapun estimasi sasaran imunisasi Covid-19 di Sumut 8.232.718 orang. Jumlah ini terdiri dari tenaga kesehatan dan petugas pendukung lainnya yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Rinciannya yaitu, sipil 31.634 orang, TNI 582 orang, dan Polri 448 orang. (mtd/min)