medanToday.com,SIMALUNGUN – Tangis Nyonya Sihombing tumpah saat bertemu calon wakil gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus, yang mengunjungi posko pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, di Tigaras, Rabu (20/6/2018) sore.
Sihar yang datang bersama istrinya, Patricia br Siahaan, dan kedua anaknya, dengan sabar mendampingi Nyonya Sihombing yang terus menangis. Kepada Sihar, Nyonya Sihombing menceritakan anak perempuannya, Tamara Oktaviana br Napitupulu, menjadi korban kapal yang tenggelam di Danau Toba tersebut.
Adapun Tamara berasal dari Siantar dan masih tercatat sebagai siswi SMP. Tamara datang berlibur ke rumah saudaranya di Tigaras dan berwisata ke Danau Toba. Tapi naas, kapal yang membawa mereka menyeberangi Danau Toba tenggelam pada Senin (18/6) sore.
Adapun Sihar langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai korban yang belum ditemukan.
Dia meminta petugas berwenang terus membantu keluarga korban mendapat informasi mengenai anggota keluarganya. “Karena keluarga korban berhak untuk tahu informasi yang sebenarnya,” kata Sihar.
Sihar mengatakan tenggelamnya KM Sinar Bangun sebagai duka untuk Sumut. Dia berharap keluarga korban diberi ketabahan dan korban dapat segera ditemukan dengan selamat.
Sihar berjanji bakal berkoordinasi untuk mendatangkan alat pencarian korban yang lebih baik.“Kami akan berkoordinasi untuk mendatangkan alat yang lebih baik guna mencari saudara-saudara kita yang belum ditemukan,” ungkap Sihar.
“Semoga keluarga korban tetap berpengharapan kepada Tuhan,” ujarnya.
Perasaan duka juga disampaikan calon gubernur Sumut yang dia dampingi, Djarot Saiful Hidayat, sebelumnya dalam sesi akhir debat cagub-cawagub Sumut, Selasa malam.
Pantauan di lokasi, warga dari Medan dan sejumlah wilayah di sekitar Sumatera Utara terus berdatangan ke posko pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba.
Berdasarkan keterangan Kabag Pensat Divisi Humas Polri, Kombes Yusri Yunus, banyak warga melaporkan kehilangan anggota keluarganya dan totalnya mencapai 178 orang.
Sebanyak 350 personel tim gabungan diturunkan untuk mencari korban hilang. Proses pencarian terkendala ekstremnya cuaca di perairan Danau Toba, dan hingga saat ini baru 19 korban yang ditemukan.
Tim pencarian sampai menurunkan ROV (Robot Observasi Vinekel) untuk mendeteksi kedalaman hingga 200 meter terhadap kapal logam.
Tim gabungan yang diterjunkan merupakan personel Marinir, Basarnas, dan Polair Polda Sumatera Utara. Penyisiran dilakukan menggunakan kapal di perairan atas dan koordinasi dilakukan dari Posko Induk Pelabuhan Tigaras dan Posko DVI di RSUD Pematang Raya. (mtd/min)
====================