JAKARTA,MEDANTODAY.com – Ada warna putih tercoreng di wajah para pekerja yang sibuk merapikan tanaman di kawasan Monas. Rupanya, mereka mengolesi odol/pasta gigi untuk mengusir perih akibat sisa gas air mata saat kerusuhan 4 November yang masih terasa.
“Iya nih, masih terasa perih. Kayaknya sisa gas air matanya masih ada. Jadi kami pakai odol biar nggak terlalu panas,” kata Budi salah satu pekerja harian lepas (PHL) dari Kantor Pengelola Kawasan Monas di silang barat laut Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu 05 November 2016.
Hal serupa diakui oleh Sutaji. Ia mengatakan masih batuk-batuk karena tersedak udara karena sisa gas air mata. Ia juga sering bersin-bersin karena hidungnya gatal.
Meski begitu, mereka tetap bekerja membetulkan taman yang rusak, dan mereka tersebar di Taman Aspirasi dan taman di seberang Istana Merdeka.
Mahmud Radiansah sebagai mandor di Sektor Selatan mengatakan hari ini para petugas pertamanan dari KPK Monas akan merehabilitasi taman yang rusak.
“Kami lakukan perbaikan, istilahnya rehab. Kami lakukan penanaman ulang karena kondisi tamannya rusak parah dari ujung gerbang Istana sampai gerbang Indosat,” tutur Mahmud.
Ia mengatakan petugas akan melakukan penggemburan tanah terlebih dahulu. Setelah itu penanaman ulang akan dilakukan. Bagi tanaman yang masih bagus akan ditanam lagi. Tapi bagi yang sudah rusak akan diganti. “Penanaman ulang akan dilakukan hari ini juga. Di setiap sektor ada sekitar 25 petugas yang bekerja,” ujarnya.
Tak jauh dari lokasi, juga ada PHL dari Dinas Pertamanan Pemprov DKI Jakarta yang memperbaiki taman. Mereka sedang membetulkan taman di Jalan Medan Merdeka Barat. Para petugas juga merasakan sisa gas air mata. Mereka menggunakan baju untuk menutupi muka dan hidungnya.
“Ini kita masih merasakan juga sisa gas air matanya. Makanya kita tutup (muka) pakai baju,” kata salah seorang petugas.
Yudi selaku koordinator lapangan PLH mengatakan akan melakukan perbaikan taman setelah adanya aksi demonstrasi tadi malam. Mereka akan melakukan penanaman pada hari ini juga.
“Utamanya di sini, karena pusatnya di sini. Kalau di tempat lain kita tinggal sulam-sulam saja. Di sini akan ditanam dengan tanaman yang sama. Tadi pagi sudah dihitung oleh bagian bagian pengadaan tanaman dari Dinas Pertamanan,” ucap Yudi.
Ia mengatakan jenis tanaman yang tadinya ada ialah tanaman walisongo, korembusa, palem dan pucuk merah. (mtd/min)
sumber:detikCom