Anggi Syahputri Tanjung semasa hidup. (Facebook)

medanToday.com, MEDAN – Seorang siswi SMA 11 Medan Anggi Syahputri Tanjung (17) ditemukan tewas bersimbah darah dengan kondisi wajah hancur, tangan dan mulut terikat.

Korban merupakan warga yang tinggal di Jalan Satria, Pasar X Tembung, Gang Buntu IV, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Mayatnya ditemukan terbenam dalam ember kamar mandi, Jumat (19/1/2018) malam.

Dari status akun Facebook miliknya pada tanggal 18 Januari, Anggi mengungkapkan:

“Ku yakinkan diriku bersamamu, tetap setia ketika ditantang luka. Tetap kuat meski bukan yg terhebat”

Selain itu, pada 11 Januari, Anggi sempat mengunggah status di akun Faebooknya dengan kalimat berbahasa Inggris:

“One is just a form called number, love is a form of feeling, no one love, just true love.”

 

Yang bikin teman-temannya haru dan sedih adalah ungkapan di status pertanggal 11 Januari, atau status ketiga terakhir. Ia menyebutkan harapannya untuk membahagiakan orangtuanya.

“Tujuan ku sederhana,melihat mama dan ayah tersenyum ketika aku sukses itu sudah cukup bagiku..”

 

https://www.facebook.com/bunga.z.medan/posts/857910241048866?pnref=story

Sementara itu, warga setempat mengungkapkan, bahwa korban adalah sosok orang yang ramah.

“Anaknya ramah kali ini. Yang kami kenal, dia enggak pernah macam-macam. Orangnya periang,” kata warga sekitar.

Susi mengatakan, keluarga Anggi baru sekitar dua tahun tinggal di Jalan Satria. Selama bertetangga, tidak pernah ada hal-hal aneh pada keluarga korban.

“Ya, kami kaget lah. Apalagi kondisinya sadis begitu,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Nuri (18). Katanya, Anggi anak yang baik.

“Sama tetangga, ya ramah. Enggak pernah yang aneh-aneh gitu. Makanya kami heran, kok ada lah yang tega membunuh korban,” ungkap Nuri.

Dari keterangan Nuri, selama ini teman-teman sisi SMA Negeri 11 ini memang sering bertandang ke rumah korban.

Darmansyah Tanjung (47), orangtua dari almarhumah Anggi Syahputri Tanjung mengaku ikhlas dengan kejadian tragis yang dialami oleh anaknya. Darmansyah yang kebetulan menyalami sejumlah pelayat tampak menangis.

“Ya, mau gimana lagi pak. Kami ikhlas lah. Kalaupun apa, dia (Anggi) udah enggak ada,” kata Darmansyah.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Philip Antonio Purba tampak datang bersama sejumlah anggotanya ke rumah kerabat korban. Ia memanggil beberapa teman-teman korban untuk dimintai keterangannya.(mtd/min)

=======================