medanToday.com,JAKARTA – Debat capres-cawapres pertama akan digelar pada 17 Januari 2019. Muncul drama-drama politik di publik menjelang debat capres. Dalam hitungan hari, Jokowi- Ma’ruf Amin vs Prabowo Subianto- Sandiaga Uno akan berhadapan dalam debat capres.

Menjelang digelarnya debat capres, dua kubu saling tuding. Bahkan menjatuhkan. Berikut drama-drama jelang debat capres:

1. KPU Batal Fasilitasi Sosialisasi Visi Misi Capres Cawapres

Ketua KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya tidak memfasilitasi kegiatan sosialisasi visi-misi capres dan cawapres yang rencananya diselenggarakan pada Rabu, 9 Januari 2019. Keputusan tersebut telah disepakati oleh kedua tim pemenangan capres dan cawapres.

“Sosialisasi visi misi tadi malam (Jumat,4/1) juga sudah diputuskan silakan dilaksanakan sendiri-sendiri, tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri,” katanya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).

Dia menjelaskan, keputusan tersebut diakibatkan tidak adanya kesepakatan kedua tim paslon. Kedua tim berbeda pendapat mengenai siapa yang harus menyampaikan visi misi tersebut. “KPU agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak bereda-beda. KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan oleh masing-masing paslon,” jelasnya.

2. Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Dicoret

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo ditarik dari daftar panelis debat capres dan cawapres. Keduanya ditarik atas permintaan tim kampanye capres nomor urut 01 dan 02. Bambang diketahui diusulkan sebagai panelis oleh kubu Prabowo-Sandi.

Direktur Program TKN Jokowi-Maruf, Aria Bima, menyatakan alasan netralitas menjadi penyebab pencoretan nama Bambang Widjojanto dari daftar panelis debat pertama Pilpres 2019. Dia menyebut Bambang pernah menjadi anggota tim transisi ketika Anies Baswedan- Sandiaga Uno terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017. Sebab salah satu syarat jadi panelis yakni harus tetap netral.

“Betul bahwa mas Bambang pernah jadi jubir dan tim ahli Pak Anies-Sandi dan secara terbuka beliau sudah menyatakan jadi partisan bagi salah satu pihak. Maka kami sampaikan keberatan itu,” kata Aria ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/1).

3. Capres-Cawapres akan Diberikan Daftar Pertanyaan

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, pasangan capres dan cawapres akan diberikan daftar pertanyaan sebelum pelaksanaan debat pertama Pilpres 2019. Kedua pasangan capres dan cawapres menerima daftar pertanyaan seminggu sebelum debat. Penyerahan daftar pertanyaan sebelum debat menuai polemik.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri)-Maaruf Amin (kiri) dan nomor urut 02 Prabowo Subianto (ketiga kiri)- Sandiaga Uno (kanan) berbincang saat menghadiri Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kubu Jokowi, melalui Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga mengungkap, kubu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto awalnya yang mengusulkan pertanyaan debat alias kisi-kisi diberikan kepada pasangan calon. “Awalnya begitu. Bahwa mereka minta diinfokan dulu pertanyaannya,” ujar Arya.

Memberi kisi-kisi pertanyaan debat kepada pasangan calon capres-cawapres Pilpres 2019, sangat disayangkan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Pasalnya pertanyaan merupakan urusan panelis. “Saya justru tidak setuju daftar pertanyaan dikasih-kasih, yang kita sepakati waktu itu temanya. Detail pertanyaannya, kan ada panelis,” kata Hinca.

4. Kubu Prabowo sebut Paslon 01 Takut Debat

Menjelang debat, dua kubu saling tuding. Terlebih terkait keputusan KPU salah satunya batalnya KPU memfasilitasi kegiatan sosialisasi visi -misi capres dan cawapres.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menilai pembatalan ini berkaitan dengan takutnya pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi dan Ma’ruf Amin. “Kelihatan kalau kubunya Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin takut debat,” ucap Ferry.

5. Tim Jokowi: Kubu Prabowo Minta Debat Capres Dihapus

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga membeberkan hasil rapat dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, pihak 02 yang minta debat capres-cawapres dihapuskan.

“Mereka minta tidak ada debat. Yang ada penyampaian visi misi, di dalam rapat. Jadi visi-misi, habis itu enggak ada debat, kita enggak mau. Pihak mereka takut debat. 02 itu takut debat. Tidak mau ada debat. Hanya mau penyampaian visi-misi,” ucap Arya di Posko Cemara, Jakarta, Senin (7/1).

Politisi Partai Perindo ini juga menegaskan, pihaknya kemudian menolak mentah-mentah usulan tidak ada debat. Pasalnya, bisa ada hal yang tidak benar jika satu arah.(mtd/min)

==========================