Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melambaikan tangan saat menghadiri acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja di pelataran gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). Kegiatan itu sekaligus diselenggarakan untuk memperingati 16 bulan kasus penyerangan Novel Baswedan yang belum menunjukkan titik terang. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

medanToday.com,JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjelaskan alasan tidak mengikuti rekonstruksi kasus penyerangan terhadap dirinya di depan kediamannya di Kepala Gading, Jakarta, Utara, Jumat subuh.

“Dari kuasa hukum sudah menyampaikan kepada penyidik bahwa saya ini hari Senin (3/2) sampai Rabu (5/2) kemarin kan baru pulang dari Singapura bukan perawatan tetapi ada masalah yang serius,” ucap Novel di Jakarta, Jumat.

Ia pun mengungkapkan masalah serius tersebut terkait kondisi mata kirinya.

“Saya tidak boleh banyak aktivitas di mata kiri dan akhirnya di proses-proses pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik (Polri) yang sampai malam waktu itu, akibatnya mata kiri sekarang permanen tidak bisa lihat lagi,” kata dia.

Oleh karena itu, Novel mengatakan saat ini ia harus menjaga mata kanannya dengan sangat hati-hati.

“Anda tahu sekarang saya ini pakai topi karena menjaga daripada iritasi dari cahaya. Ketika mata kiri saya sudah tidak lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya. Pilihannya itu, maka dilakukan dengan kegiatan rekonstruksi tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti. Saya pikir hanya alasan kesehatan saja,” kata dia.

Sebelumnya, Polri menyebut terdapat 10 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

“Ada 10 adegan dan ada beberapa adegan tambahan sesuai dengan pembahasan tadi di lapangan dengan rekan-rekan JPU (Jaksa Penuntut Umum). Ini dalam rangka memenuhi petunjuk dari JPU,” kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti di Jakarta, Jumat.(mtd/min)

===================