Atasi Serangan HARIMAU SUMATERA, KLHK Bentuk Satgas

Harimau Sumatera. (dok : Greenpeace)

medanToday.com,PALEMBANG – Pemerintah mulai serius menanggapi munculnya harimau di Sumatera Selatan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengatasi konflik dengan manusia.

“Sampai hari ini sudah ada 52 orang yang terdiri dari KLHK dan BKSDA turun ke tiga daerah, Lahat, Pagaralam, dan Muaraenim. Ini masuk Satgas,” terang Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan saat dimintai konfirmasi, Kamis (2/1/2020).

Satgas sendiri, lanjut Genman, terdiri atas tim pemburu, LSM, dokter hewan, sampai petugas BKSDA gabungan. Khusus dokter, diturunkan untuk memastikan harimau dapat ditangkap dalam kondisi baik-baik saja.

“Tim ada bawa tembak bius dan ada juga dokter hewannya. Jadi kita pastikan agar ketika harimau ketangkap dalam keadaan baik untuk dievakuasi,” katanya.

Selain tim, Satgas sudah memasang sedikitnya 54 camera trap dan 3 box trap. Semua alat tersebar di tiga daerah rawan serangan harimau sumatera sejak 2 bulan terakhir.

“Mereka mulai bekerja dari 27 Desember lalu. Sekarang masih di lokasi memantau kondisi terkini,” katanya.

Seluruh Satgas dibagi menjadi empat tim, dengan tugas melakukan sosialisasi, memantau laporan masyarakat, memasang box trap, dan memantau lewat camera trap.

Genman berharap konflik harimau segera berakhir. Bahkan berbagai upaya pun kini sudah dilakukan sejak pertama kali terjadi di Kawasan Wisata Pagaralam November lalu.

Sementara untuk insiden konflik harimau di Muaraenim yang menewaskan warga pada akhir Desember lalu, tim masih berusaha untuk melakukan penangkapan agar dapat dikembalikan ke habitatnya.(mtd/min)

=====================