medanToday.com, JAKARTA – Amerika Serikat mengancam akan memotong bantuan dana ke Pakistan. Ancaman itu dilontarkan presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui akun twitternya, @realDonaldTrump, Senin (1/1/2018).

Pemotongan dana bantuan itu, menurut Trump terkait dengan yang disebut oleh Trump sebagai ‘kebohongan-kebohongan’ yang dilakukan pemerintah Pakistan.

“Amerika Serikat telah dengan bodohnya memberi Pakistan lebih dari US$33 miliar bantuan selama 15 tahun terakhir, dan mereka tidak memberi kita apa-apa selain kebohongan dan kebohongan, serta berpikir pemimpin kita sebagai orang bodoh,” kata Trump.

Trump menambahkan, “Mereka (Pakistan) memberi tempat yang aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak ada lagi.”

Sejak pekan lalu, Trump dilaporkan tengah memertimbangkan untuk menahan dana bantuan US$ 255 yang sudah tertunda ke Islamabad. Trump menilai, Pakistan gagal memberantas kelompok-kelompok teror.

Hubungan AS-Pakistan memanas, terutama selama Trump berkuasa. Pada bulan Agustus 2017, Trump menyebut Pakistan sering memberi tempat yang aman bagi agen-agen kekacauan, kekerasan dan teror.

Desember silam, Trump juga sudah mengisyaratkan tentang pemotongan bantuan terhadap Pakistan.

“Kami melakukan pembayaran besar setiap tahun ke Pakistan, mereka harus membantu,” katanya.

Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Muhammad Asif menanggapi ancaman Trump tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Geo, Asif mengatakan, kegagalan Pakistan memerangi teroris juga tanggung jawab Amerika Serikat.

“Amerika Serikat harus menjaga orang-orangnya bertanggung jawab atas kegagalannya di Afghanistan.”

Islamabad telah berulang kali membantah tuduhan Amerika Serikat yang menuding negara tersebut menutup mata terhadap militansi.

Pakistan mengecam Amerika Serikat karena mengabaikan ribuan orang yang telah terbunuh melawan teroris.

Pejabat Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat di Asia Selatan dan Tengah, Lisa Curtis menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Februari bahwa kegiatan dan operasi sejumlah kelompok teror di Pakistan telah mengancam kepentingan keamanan nasional AS yang vital di wilayah tersebut.

Untuk mencapai tujuan kontraterorisme AS di wilayah itu Lisa merekomendasikan, agar AS perlu melakukan pendekatan menyeluruh untuk menutup semua kelompok militan Islam yang beroperasi dari wilayah Pakistan.

(mtd/min)