medanToday.com,JAKARTA – Facebook mengklaim tidak ada data pengguna di Indonesia yang berpindah tangan ke pihak Cambridge Analytica. Hal ini diungkapkan pihak Facebook melalui surat yang dikirimkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) baru-baru ini.

“Ternyata tidak ada satu pun yang namanya data Indonesia yang tersedot oleh Cambridge Analytica,” ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aiptika) Semuel Abrijani Pangerapan di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (10/7).

Hal ini sekaligus membantah dugaan ada 1.096.666 akun diambil oleh Cambridge Analytica dari 130 juta data pengguna Facebook Indonesia yang turut terimbas.

Selain itu, dalam surat tersebut Facebook juga memastikan kasus yang melibatkan Cambridge Analytica bukan kebocoran data, melainkan mengenai cara sebuah aplikasi pihak ketiga menggunakan data pengguna tanpa diketahui pemilik data.

Facebook mengatakan hal tersebut lantaran setiap data yang berpindah ke tangan Cambridge Analytica merupakan data yang diatur tingkat privasinya bisa dilihat oleh aplikasi pihak ketiga.

“Jadi kalau pun si Kogan (Alexnder Kogan) masuk, itu tergantung dari kita, apakah kita membolehkan [pihak ketiga mengakses data]. Tergantung pengaturannya,” imbuh Semmy.

Alexnder Kogan merupakan orang yang menjadi dalang pengumpulan data yang berujung pada kebocoran ke tangan Cambridge Analytica.

Semuel berharap peristiwa ini bisa membuat netizen Indonesia lebih berhati-hati menjaga keamanan data pribadi di internet. Ia mengimbau pengguna untuk selalu mengatur privasi data sesuai dengan kebutuhan.

“Jadi memang kalau di media sosial itu kan segala sesuatunya di kita. Makanya kita harus hati-hati juga membaca [ketentuan privasi], pengaturan privasi kita juga harus hati-hati,” ucapnya.

Selain itu, ia juga meminta pihak aplikator sebagai pemegang data untuk selalu menjaga kerahasiaan data pengguna dan jangan sampai diperdagangkan ke orang yang tidak bertanggung jawab.(mtd/min)

====================