Umat Islam mengikuti shalat Jumat dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Cut Meutia, Jakarta. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

medanToday.com, JAKARTA– Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, pemerintah terus gencar mengkampanye 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk mencegah penularan virus Corona.

Namun, dari ketiganya ternyata aturan menjaga jarak adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu, lanjut Sonny, Satgas Covid-19 sedang membuat pedoman aturan tentang jaga jarak protokol kesehatan yang sebelumnya satu meter.

“Ternyata yang paling sulit itu menjaga jarak, karena berasumsi dia teman dekat, dia aman kok. Justru, yang menularkan virus bukan orang jauh, tapi orang terdekat,” kata Sonny dalam acara Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 secara daring, Jumat (2/10).

“Sekarang kita sedang buatkan pedoman bukan satu meter lagi, tapi dua meter,” sambungnya.

Sonny juga kembali mengingatkan soal pentingnya penggunaan masker secara benar. Pihaknya juga meminta kepada siapa saja yang diwawancarai media massa wajib memakai masker. “Saya minta sekarang kalau diwawancara wajib menggunakan masker, meskipun di televisi,” tegasnya.

Sonny menjelaskan, menerapkan protokol kesehatan 3M sangat penting dalam upaya mencegah penularan Covid-19. Pihaknya memperkirakan jika itu dipatuhi masyarakat, dalam kurun waktu tiga pekan bisa menurunkan 50 persen jumlah kasus positif setiap hari.

“Kalau kita cuci tangan dan pakai masker, risiko (tertular) kita turun 30 persen, kalau ditambah jaga jarak turun lagi sampai 15 persen,” pungkasnya. (mtd/min)