Erry Nuradi Harapkan Aksi 04 November Damai

Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi (tengah) nonton bareng program Mata Najwa Metro TV bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung (kanan), Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (kiri) di lapangan Merdeka, Medan, Rabu 02 November 2016. MTD/Istimewa

MEDAN, MEDAN-TODAY.com –  Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi berharap rencana aksi demo besar-besaran ormas Islam pada Jumat, 4 Nopember 2016, menyampaikan aspirasi di sejumlah kota di Indonesia termasuk di Sumatera Utara dihimbau tetap berjalan damai dan tidak sampai anarkis.
“Kita mengharapkan demo berlangsung tertib dan proses hukum diserahkan kepada aparat berwajib. Kasus penistaan agama jangan sampai terulang kembali. Kita harus tetap menjaga kebhinnekaan dalam bingkai NKRI,” sebut Erry dalam nonton bareng program Mata Najwa Metro TV bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di lapangan Merdeka Medan, Rabu 02 November 2016.
Hadir juga Kabinda Sumut Brigjen TNI Sungkono, mewakili Pangkosek Hanudnas III, Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan, Danlanud Soewondo, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin, pejabat TNI/Polri lainnya.

Dialog di acara televisi swasta tersebut membahas aksi demo 4 Nopember. Menghadirkan narasumber Panglima TNI Jend Gatot Nurmantyo, Kapolri Jend Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim, Ketua MUI Ma’ruf Amin, Ketua PB NU Said Aqil Siradj, Sekum Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Yenny Wahid.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry menyebutkan, demo untuk meminta polisi mengusut kasus calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap telah menistakan agama telah dijawab Kapolri dengan melayangkan surat pemanggilan kepada yang bersangkutan untuk hadir pada hari Senin. “Percayakan pada penegak hukum menuntasan kasus penistaan agama ini,” sebut Erry

Erry menambahkan bahwa demonstrasi adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak. “Demo menyampaikan aspirasi sah-sah saja, namun kita juga bisa menjaga ketertiban umum,” tutur Erry.
Erry juga berpesan khusus bagi warga Sumatera Utara tetap bergandengan tangan menjaga suasana yang kondusif, aman, damai, sejuk dengan penuh rasa persaudaraan. ‘’Diharapkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pejabat sipil maupun militer dan seluruh komponen masyarakat dapat menyejukkan umat. Sumut sangat majemuk, beragam etnis dan semua agama ada. Kita harus bisa menjaga suasana yang harmonis ini,’’ tandas Erry (mtd/dis)