Ilustrasi rupiah(Thinkstockphotos.com)
Ilustrasi rupiah(Thinkstockphotos.com)

medanToday.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergerak secara terbatas dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Rabu (15/11/2017) besok.

Hasil data neraca perdagangan bulan Oktober yang akan dirilis pemerintah pada hari esok dapat menjadi penentu arah gerak rupiah.

Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri, berpendapat, para pelaku pasar berekspektasi bahwa neraca perdagangan Indonesia akan kembali surplus.

Jika itu terjadi, besar kemungkinan nilai tukar rupiah akan terdongkrak mengalahkan dollar AS walau sifatnya terbatas.

Dari sisi eksternal, Reny mewanti-wanti rilis data inflasi AS pada esok hari. Data tersebut sangat penting bagi arah kebijakan Pemerintah AS.

“Kalau inflasinya naik, itu bisa jadi sentimen tambahan untuk kenaikan suku bunga acuan The Fed,” ujarnya, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Pada hari yang sama, pasar juga perlu mencermati perilisan data indeks harga produsen oleh Pemerintah AS. Ia menambahkan, penantian pasar terhadap kedua data tersebut membuat pergerakan dollar AS cenderung stagnan pada hari ini (14/11/2017).

Alhasil, pergerakan sebagian besar mata uang global cenderung sideways. “Penguatan atau pelemahan mata uang jadinya ditentukan lebih ditentukan oleh fundamental domestik masing-masing negara,” ungkap Reny.

Reny memprediksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.510-Rp 13.565 per dollar AS.

Adapun pada hari ini, kurs rupiah ditutup menguat tipis senilai 0,01 persen ke level Rp 13.551 per dollar AS di pasar spot.

Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) juga tercatat menguat 0,09 persen ke level Rp 13.542 per dollar AS.

(mtd/min)