Hasil Survei LSI: ERAMAS Unggul di 8 Dapil

medanToday.com, MEDAN – Pasangan Cagubsu-Cawagubsu Edy Rahmayadi (Eramas) unggul terhadap pasangan Djarot-Sihar Sitorus (Djoss).

Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 11 hingga 15 April 2018. Dari survei yang dilakukan secara tatap muka terhadap 1.000 responden, Eramas unggul di 8 daerah pemilihan. Sementara Djoss hanya di empat dapil.

Direktur Citra Publik Advertising LSI Ade Mulyana mengatakan, Eramas unggul 71,0 persen sedangkan Djoss 19,0 persen di Dapil I (Medan Kota, Denai, Deli, Belawan, Amplas, Area, Marelan, Labuhan, Tembung, Perjuangan dan Timur).

Eramas juga unggul 46,3 persen dari Djoss 35,0 persen di Dapil 2 (Medan Sunggal, Helvetia, Barat, Tuntungan, Johor, Maimun, Polonia, Baru, Petisah, Selayang).

“Di Dapil 3 (Deliserdang) Eramas unggul 49,2 persen sedangkan Djoss 20,0 persen. Di Dapil 4 (Serdang Bedagai, Tebingtinggi) Eramas unggul 46,7 persen, sedangkan Djoss 36,7 persen,” katanya, Kamis (26/4/2018).

Pada Dapil 5 (Asahan, Tanjungbalai, Batubara) Eramas unggul 43,3 persen sedangkan Djoss 14,4 persen. Dapil 6 (Labuhanbatu, Labusel, Labuhanbatu Utara) Eramas juga unggul 65,7 persen dibanding Djoss 20,0 persen. “Di Dapil 7 (Tapsel, Madina, Padanglawas, P. Sidempuan, Paluta) Eramas juga unggul 43,6 persen dan Djoss 20,0 persen,” ujarnya.

Eramas juga unggul di Dapil 12 (Langkat dan Binjai) dengan 49,0 persen dibandingkan Djoss 31,0 persen.
“Eramas juga unggul di segmen suku Jawa dan pemilih muslim. Untuk suku Jawa Eramas unggul 58,4 persen sedangkan Djoss hanya 18,1 persen. Dan pemilih muslim, Eramas unggul 59,2 persen dan Djoss 16,8 persen,” jelasnya.

Namun, dirinya mengingatkan kepada pasangan calon bahwa hasil survei ini bisa berubah. Selain masih ada waktu sekitar 2 bulan, ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi, pertama banyak swing voters atau suara yang belum memutuskan dan ragu-ragu masih tinggi, yaitu 32,6 persen.  “Suara yang tidak lagi berubah dan tetap memilih Eramas sebesar 37,8 persen dan Djoss 29,6 persen,” tambahnya.

Kedua adalah politik uang. Dari hasil survei LSI sekitar 45,9 persen publik menilai politik uang sangat/cukup berpengaruh terhadap pilihan publik saat pemilihan. “Ketiga partisipasi pemilih minim. Kurang dari 2 bulan sebelum Pilkada digelar, masih banyak pemilih sebesar 51 persen yang belum mengetahui tanggal dilaksanakannya Pilkada,” tambahnya.

Pilgubsu tahun 2018 merupakan pertarungan sengit yang melibatkan kekuatan politik besar. Dimana, pasangan Eramas didukung mayoritas partai di parlemen Sumut. Sedangkan pasangan Djoss didukung oleh partai penguasa yaitu PDIP. “Kita menyebutnya Clash of The Titans Pilkada Sumut 2018: Siapa Terkuat? Untuk sementara Eramas unggul daripada Djoss,” pungkasnya. (mtd/yud)

 

============================