Bakal capres-cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ma'ruf Amin (keempat kiri) berjalan keluar seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8).. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

medanToday.com,JAKARTA – Untuk menjaga independensi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari dinamika politik praktis, akhirnya Ketua Umum MUI Prof DR KH Ma’ruf Amin memilih nonaktif dari jabatan tersebut.

“Sejak ditetapkan sebagai cawapres oleh KPU, beliau sudah berketetapan nonaktif dari Ketua Umum. Sikap itu ditegaskan lagi oleh Kiai, tadi,” ujar Wakil Ketua Umum MUI, H.Zainut Tauhid Sa’adi, kepada pers, Selasa (28/8).

Menurut Zainut, keputusan tersebut semata-mata didasari pertimbangan agar posisinya sebagai calon wakil presiden tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat, termasuk di internal MUI.

“Beliau ingin fokus mengerjakan amanat karena dipercaya sebagai cawapres Jokowi, sebagaimana fokusnya beliau mengabdi di MUI selama ini,” ungkap dia.

Untuk menjaga keberlangsungan organisasi MUI, kata Zainut, tampuk kepemimpinan MUI akan diemban oleh dua wakil ketua umum yakni dirinya dan Prof Dr Yunahar Ilyas.

“Jadi roda organisasi tetap berjalan normal seperti biasa, meski ketum kita nonaktif,” tegas Zainut.

Menanggapi keputusan KH Ma’ruf tersebut, Sekjen MUI, Dr. Anwar Abbas mengapresiasi langkah yang diambil oleh alumni Pesantren Tebu Ireng itu.

“Sebenarnya tidak ada aturan organisasi yg mengharuskan beliau nonaktif selama masa pencalonan. Namun dengan kearifannya, beliau melakukan itu,” puji Buya Anwar, sapaan akrabnya.

Ditegaskan Anwar bahwa langkah yang ditempuh KH Ma’ruf itu diharapkan bisa menjadi teladan yang baik bagi seluruh jajaran pengurus MUI di berbagai tingkatan. Terlebih lagi posisi MUI yang selama ini selalu jadi rujukan umat.

“Keteladanan itu menjadi penting, tidak hanya melihat aturan tertulis, tapi juga fatsun politiknya,” pungkas Anwar.(mtd/min)

===================