Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio. (Ist)

medanToday.com, JAKARTA – Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan, dukungan orang terdekat, saudara dan kerabat bisa membangkitkan hormon positif bagi pasien Covid-19.

Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu mengungkapkan bahwa dari penelitian terbaru ternyata suara bisa membangkitkan hormon positif, padahal penelitian sebelumnya menyebutkan melalui sentuhan.

“Tapi bukan asal suara, melainkan suara dari orang yang dikasihi. Ketika suara kerabatnya diperdengarkan pasien merasa menjadi lebih baik,” ujar Edward dalam talkshow “Perjuangan Penyintas Melawan Covid-19” di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Senin (19/10).

Edward menjelaskan, pihaknya telah banyak melakukan pendampingan psikologis kepada pasien Covid-19 agar bisa mengeluarkan pikiran negatif atau kekhawatiran. Dia menyebut istilah pendampingan itu adalah psikologi sosial yang membantu mereka mengutarakan tujuan jangka pendek dan positif.

“Jadi mereka berfikir bagaimana saya bisa berhasil duduk, berdiri dan lepas dari inkubasi. Tujuan jangka pendek ini bisa dilakukan sehingga pikiran tetap positif,” katanya.

Penyintas Covid-19, Singgih Wiryono menyampaikan dukungan keluarga besar membuat dirinya bisa sembuh, terutama peran istri yang tak pernah lelah dalam memberikan perhatian kepadanya. Istrinya sangat rajin dan patuh terhadap protokol kesehatan (Prokes) pada saat mendampingi dirinya hingga bisa terbebas dari Covid-19.

“Istri 24 jam pakai masker di rumah dan itu menjadi kunci sampai saya akhirnya tidak terpapar,” ucapnya.

Bankir ternama yang pernah menjadi orang nomor satu di sejumlah bank, Arwin Rasyid menduga dirinya lengah saat makan malam bersama enam kolega bisnisnya di Bali sehingga terpapar virus Corona. “Saya lalai karena melepas masker saat makan dan duduk berdekatan. Kita nggak tahu siapa yang OTG,” ujar Arwin melalui aplikasi zoom.

Arwin mengungkapkan dia mengalami demam hebat sehingga memutuskan kembali ke Jakarta. Sebelum terbang, ia sempat rapid test dengan hasil negatif. Tapi begitu di Jakarta hasil swab test menunjukkan positif. Begitu juga dengan enam rekannnya di Bali dinyatakan positif usai melakukan test swab.

“Semua juga positif. Mereka demam tapi nggak seperti saya, tanda-tandanya berbeda-beda,” papar Arwin. (mtd/min)