JAKARTA,MEDAN-TODAY.com – “Sudah lama saya janji mau datang ketemu Pak Prabowo. Kemarin akhirnya bisa dan saya diberikan topi. Lalu mencoba kuda putih yang gagah namanya Salero. Kata Pak Prabowo kuda saya senang karena bebannya ringan. Kudanya juga senyum senyum,” tertulis di akun facebook resmi Presiden Joko Widodo.

Postingan tersebut terus mendapat respon dari netizen yang mengikuti aktifitas media sosial resmi milik Presiden Indonesia ini. Bahkan status disertai foto foto kegiatan Jokowi dengan Prabowo yang diposting tersebut mendapatkan ragam komentar dari para netizen.

Memang hebat sifat kenegarawan Jokowi……beliu lebih mementingkan negara,bangsa daripada kepentingan pribadi & golongan………terima kasih Pak Prabowo……semoga masyarakat kita,tokoh2 politik dan generasi muda calon pemimpin republik ini bisa mencontoh sifat kearifan dua tokoh ini…….” komentar akun Eko Lephex Purwantoro

Prabowo Subianto saling berdiskusi lepas dengan Presiden Jokowi di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Senin, 31 Oktober 2016. MTD/Biro Pers Setpres
Prabowo Subianto saling berdiskusi lepas dengan Presiden Jokowi di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Senin, 31 Oktober 2016. MTD/Biro Pers Setpres

“Pak Jokowi, mmg Top salut dengan kepemimpinan beliau. NKRI Aman ditngan beliau. Semoga ada orng yg seperti Pak Jokowi dalam setiap kepemimpinan2 didaerah2 yg ada di Indonesia. Dan semoga kaum mayoritas dan minoritas slalu bersatu untuk NKRI,Saling menghargai tnpa saling menjatuhkan. Salam dari Manado, kota yg selalu damai,”  tulis akun Juan Walukow.

Presiden Joko Widodo tiba di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016). Usai melakukan pertemuan tertutup sekitar dua jam, Jokowi, Prabowo, dan rombongan keluar dari ruangan.Dengan mengenakan topi koboi pemberian Prabowo.

Jokowi diarahkan untuk menaiki kuda putih bernama Salero. Sementara Prabowo menaiki kuda berwarna coklat yang bernama Principe.

Prabowo juga diberikan topi koboi oleh salah seorang stafnya sehingga penampilannya serasi dengan Jokowi. Kedua tokoh yang sempat bersaing ketat pada Pilpres 2014 itu lalu menunggang kuda bersama-sama. Jokowi dituntun seseorang, sedangkan Prabowo tampak terlatih.

Pertemuan sekitar dua jam Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut menghasilkan pesan untuk Indonesia. Salah satunya membicarakan tentang unjuk rasa 4 November 2016.

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menunggang kuda disela-sela pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (31/10). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus membahas masalah bangsa, politik dan ekonomi. MTD/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menunggang kuda disela-sela pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (31/10). MTD/Biro Pers Setpres

“Jangan sampai ada mengatakan unsur yang mau memecah belah bangsa. Kita negara yang majemuk banyak suku, banyak agama, ras. Semua masalah selesaikan dengan sejuk, dengan damai,” kata Prabowo

Aksi unjuk rasa 4 November yang rencananya dilangsungkan di Jakarta ini, merupakan aksi menentang Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok. Beberapa organisasi masyarakat akan menggelar aksi ini agar kepolisian menindak Ahok.

“Saya kalau setiap saat dibutuhkan, siap memberikan masukan. Bahu-membahu untuk negara kita bersama. Dari mana pun kita berasal, ini negara kita,” kata Prabowo.

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (31/10). MTD/Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (31/10). MTD/Biro Pers Setpres

Terkait dengan itu, Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh masyarakat, termasuk para tokoh agama dan tokoh politik, turut serta mendinginkan suasana dan memberikan kesejukan.

“Saya kira kita di dalam sampai tertawa bareng, rivalitas ada pada saat pilpres, itulah demokrasi. Setelah itu, bersama-sama bahu-membahu membangun negara dari segala sisi,” tuturnya. (mtd/dis)