RKI Sukses Gelar Pre Event Dokan Arts Festival #3 di Berastagi

medanToday.com,KARO – Pre Event Dokan Arts Festival #3 sebagai salah satu agenda Rumah Karya Indonesia (RKI) sukses diselenggarakan di Berastagi Food Court,Minggu, 4 April 2017. Panitia yang awalnya merencanakan konsep panggung musik outdoor, akhirnya harus beralih rencana dengan mengatur posisi panggung didalam kafe dikarenakan hujan yang mengguyur deras Kota Berastagi.

Kurang lebih pukul 20.00, Letnan Kolonel Inf. Agustatius Sitepu,selaku Dandim di Tanah Karo datang serentak bersama Agustinus Sitepu yang adalah Kapolsek Berastagi dan S.Sembiring yakni Sekretaris Dinas Pariwisata Tanah Karo.

Penyambutan dilakukan oleh pihak panitia yang diiringi tarian adat yang menggunakan obor di tengah gerimis yang masih turun. Sedangkan beberapa panitia menjemput rombongan dengan payung para rombongan sejak keluar dari dalam mobil.

Dalam Pre event tersebut, Direktur Festival yakni Brevin Tarigan mengatakan bahwa hal yang menjadi spesial dalam Dokan Arts Festival #3 ini adalah Ritual Penusur Sira yang notabenenya telah lama tidak dilakukan di Tanah Karo. Ia juga menambahkan bahwa festival ini adalah bagian dari pelestarian dan perawatan kebudayaan yang harus didukung oleh semua pihak, baik generasi muda dan orang tua.

Setelah pemberian kata sambutan oleh Brevin Tarigan, MC mempersilahkan Ketiga Petinggi Tanah Karo tersebut untuk menyampaikan kata sambutannya dalam Pre Event ini dimana diwakili oleh Letkol.Inf. Agustatius Sitepu.

“ saya sangat bangga dengan anak-anak muda ini, karena mereka punya cara tersendiri dalam penyampaiannya bermusik namun tetap menjaga tradisi dan kebudayaan. Kedepannya hal ini janganlah tahunan saja, namun dapat di adakan rutin sebagai kegiatan pemuda. ” kata Agustatius, diikuti sorak sorai dan tepuk tangan.

Dalam kesempatan itu, Agustatius juga mengucapkan terimakasih kepada Agustinus Sitepu selaku Kapolsek yang telah memberi izin atas terselenggaranya event ini. Juga, kepada S.Sembiring yang telah berkenan hadir dan mengetahui bagaimana panitia berkarya dalam melestarikan kebudayaan Karo.

Sepanjang kegiatan, seluruh hadirin di tempat tersebut terlihat menikmati acara yang disajikan oleh panitia, terutama musik-musik yang disajikan tidak hanya lagu Pop Indonesia, namun juga beberapa lagu khas Karo seperti yang dibawakan oleh Efri Ejayani. Ia datang dengan kostum serba merah yang membawakan lagu Tenggen-tenggen dan Terang Bulan.

Selain itu, yang paling menegangkan adalah pembacaan puisi musikalisasi oleh Agus Susilo. Dengan puisi Minus_Harus jadi Presiden karyanya, ia menyeret tubuhnya lunglai di lantai yang becek, kemudian berekspresi marah bercampur sedih.

“ Jangan malu jadi orang miskin, karena kemiskinan dapat membuat kita kuat…” sepenggal puisi itu sontak membuat keramaian berubah hening. Awalnya seluruh hadirin tertawa, namun seketika menjadi tegang terlebih melihat Agus Susilo yang menyeret tubuhnya hingga naik ke atas meja.

Rumah Karya Indonesia, khususnya panitia Dokan Arts Festival #3 ingin mengekspos Ritual Penusur Sira sebagai tradisi yang harus dikenal dan dimaknai oleh pemuda kini sebagai kekayaan yang diwariskan di Tanah Karo.

Adapun ritual ini akan diselenggarakan oleh Panitia bersama masyarakat setempat pada hari pertama DAF #3 pukul 07.00 WIB, pagi setempat. Ritual ini dulunya dipercaya sebagai ramalan nasib masyarakat yang ingin turun perang.

Pre event ini rencananya tidak hanya sekali dilaksanakan, namun akan kembali diadakan kedua kali di daerah sekitar Kabanjahe. Event ini menghadirkan pekarya-pekarya seni Sumatera Utara yang diantaranya adalah : Agus Susilo (At Minus Underscore : Harus Jadi Presiden), Simalem Art (Instrumental musik tradisi), Efri Ejayani (Penyanyi Pop Lokal), Audio Corner (Top 40), dan BFC Home Band.(mtd/rki)

==================