Yuk Jaga Ruang Digital Tetap Sehat

ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,NIAS – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”.

Prayudy Widyanto, Professional Business Coach selaku pembicara webinar ini menyampaikan saling menghormati, menghargai antar pemeluk agama. Menciptakan suasana yang rukun dan damai.

Dalam ruang digital kita juga ingin diperlakukan adil dan santun, maka harus juga memperlakukan orang lain secara baik sebagai warganegara di negara kita maupun di negara lain. Tidak menjadi pelaku bullying.

“Perlu kita lakukan saat ini adalah semudah dengan tidak menyampaikan hal-hal yang memecah belah persatuan,” katanya.

Muhaimin, CEO Nextup ID mengatakan pahami aturan atau policy setiap aplikasi digital. Batasi pemberian informasi atau identitas pribadi. Tidak merespon phising, spam dan tidak asal klik linknya. Lakukan pengecekan ulang dan sumber informasi di internet.

Batasi pemasangan foto dan video pribadi di internet (media sosial). Jangan terpancing untuk menambahkan teman sebanyak-banyaknya di internet. Tidak melakukan bullying, berkelahi, adu argumen di internet. Pengawasan terhadap anak-anak juga perlu dalam menggunakan internet.

Fauza Qadriah, Direktur Eksekutif Gerakan SUMUT Mengajar menjelaskan di ruang digital bagilah ilmu kepada orang lain.

Menjaga ruang digital yang sehat, bagikan sesuatu yang positif kepada orang lain, misalnya sesuatu yang bisa memberikan motivasi atau inspirasi. Jadilah pembawa damai dalam diskusi yang sehat. Dengan kata-kata yang menyejukan dan tidak memancing emosi. Menghormati privacy orang lain, tidak mengganggu ranah pribadi orang lain dan mencoba untuk mencampuri urusan pribadi.

Lalu tidak menyalahgunakan kekuasaan di media sosial, junjung tinggi norma kesopanan dalam berperilaku meski di media online.

“Maafkan jika orang lain melakukan kesalahan. Sama seperti halnya di dunia nyata kita memaafkan dan berempati kepada orang lain,” ungkapnya.

Dicky Safii Harahap, Anggota Senat Mahasiswa Hukum Indonesia menuturkan dengan membentuk personal branding kamu bisa membentuk citra diri yang kamu inginkan. Kamu akan terhubung oleh orang-orang profesional lainnya yang mempunyai peminatan yang sama dengan yang kamu miliki. Menjadi diri sendiri dengan segala kelebihan dan keunikan yg kamu miliki, sehingga menjadi pembeda dengan orang lain.

“Kamu bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar seorang ahli dan mempunyai keterampilan pada audiens kamu di media sosial,” jelasnya.

Fithri Widanarty selaku Key Opinion Leader menyampaikan jika ingin memberi informasi kita harus salam terlebih dahulu. Meskipun seperti dunia nyata ada batasan di media sosial.(*)