Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

medanToday.com,JAKARTA – Jelang libur Panjang pada tanggal 29 dan 30 Oktober yang diikuti libur Hari Sabtu dan Minggu, pemerintah dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan antisipasi agar lonjakan positif Covid-19 tidak terjadi seperti pada bulan September yang lalu. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah dan tidak berwisata ke luar daerah.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid Nasional Letjen Doni Monardo mengatakan, Kalau tidak sangat urgent harus keluar daerah, masyarakat diminta untuk melakukan aktifitas di rumah dan sekitarnya saja agar lonjakan positif Covid-19 tidak terjadi.

“Saya himbau kepada masyarakat bila tidak terpaksa jangan berwisata ke daerah lain. Gunakan waktu yang ada dengan melakukan aktifitas dari rumah saja,” ungkap Doni Monardo dalam Talkshow dengan Menteri Pekerjaan Umum Budi Karya Sumadi yang dipandu oleh Suryopratomo, Rabu, 21/10 malam.

Namun demikian, lanjut Doni, kalau dipandang harus keluar daerah dan menggunakan pesawat atau Kereta Api, masyarakat diminta melakukan protokol kesehatan dengan ketat, seperti terus menggunakan Masker, Mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak menghindari kerumunan serta tidak makan dan minum selama perjalanan.

“Sebisa mungkin hindari makan dan minum selama dalam pesawat atau kereta api. Kalaupun harus makan dan minum, lakukan dengan singkat dan segera pakai kembali maskernya,” katanya.

Tidak hanya itu, Doni Monardo juga mengingatkan bagi masyarakat yang bepergian dengan menggunakan mobil pribadi dan Bersama keluarga juga sebaiknya tetap menggunakan masker serta menjaga jarak. Hal ini sebagai antisipasi kalau ada anggota keluarga yang sering bepergian atau beraktifitas di luar rumah dan membawa Covid-19 karena memiliki resiko menularkan pada anggota keluarga lainnya.

“Terutama bagi yang berusia antara 18 – 35 tahun memiliki kemungkinan menularkan. Apalagi kalau di keluarga tersebut terdapat lansia atau Komorbit baik itu penderita Jantung, Ginjal maupun Paru Paru,” bebernya.

Doni memaparkan, berdasarkan data yang ada, sebanyak 60 persen dari masyarakat yang terpapar Covid-19 berusia 28 – 35 tahun dan 80 – 90 persen dari rentang usia tersebut adalah orang tanpa gangguan (OTG). Sementara itu orang yang memiliki resiko besar meninggal akibat Covid-19 adalah Lansia dan Komorbit. Dari kelompok ini sebanyak 80 persen diketahui meninggal dunia. Oleh karena itu Doni Monardo mengharapkan agar masyarakat selalu taat protokol kesehatan.

“Apa yang kita lakukan dengan mengenakan Masker dan taat protokol kesehatan lainnya tidak sebanding dengan pengorbanan Dokter dan Petugas Medis di Rumah Sakit. Orang yang tidak taat protokol kesehatan dan menularkan Covid-19 akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Doni.

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum Budi Karya Sumadi mengatakan, pada saat libur Panjang besok, dirinya sudah melakukan antisipasi dengan perusahaan penerbangan dan operator angkutan lainnya untuk melakukan penambahan frekwensi penerbangan dan angkutan lain untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang di Bandara dan Stasiun maupun terminal.

“Saya sudah lakukan koordinasi dengan maskapai serta operator angkutan umum agar menambah frekwensi penerbangan serta angkutan lain guna menghindari penumpukan penumpang yang beresiko terjadinya kerumunan,” jelasnya.

Selain itu, Menteri Budi Karya juga menyampaikan bahwa prosedur bepergian menggunakan angkutan penerbangan dan kereta api masih harus menggunakan hasil Rapid Test. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman selama menjalani penerbangan.

“Saya minta hindari perbincangan sesama penumpang di pesawat maupun kereta api. Gunakan waktu yang ada untuk istirahat saja, Usahakan tidur selama dalam perjalanan,” pungkasnya.

========================