medanToday.com, MEDAN – Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari mengatakan, Sumatera Utara sata ini menduduki peringkat kedua Indonesia dalam penyalahgunaan narkoba. Demikian dikatakan Arman dalam diskusi publik dengan tema “Narkoba Perang Zaman Now” di Medan, Jumat (11/5/2018).
“Pada 2015 peringkat kedua pengguna narkoba ditempati Kalimantan Timur. Namun kini ditempati Sumut setelah Jakarta,” katanya.
Ia mengatakan, penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara dinilai cukup pesat. Hal ini dikarenakan banyaknya pelabuhan-pelabuhan tikus masuknya narkoba ke daerah yang dekat dengan Malaysia. “Untuk daerah Yogyakarta juda telah dimasuki para pengedar narkoba. Bahkan Yogyakarta telah menduduki peringkat ke tujuh dalam peredaran narkoba,” ujarnya.
Bahkan, kata Arman peredaran narkoba tidak hanya menyasar kepada perkotaan saja, namun sudah menyasar ke daerah pedesaan. “Berbagai tindak kejahatan muncul akibat penyalahgunaan narkoba ini. Narkoba tidak mengenal umur, jenis kelamin, anak- anak maupun dewasa,” ungkapnya.
Diskusi ini dihadiri puluhan jurnalis di Medan, para mahasiswa UISU, Prof Effendi Barus PR III UISU, Iqbal Nasution mewakili Pembina Yayasan.
Prof Effendi Barus berterimakasih kepada panitia dengan pemilihan tempat pelaksanaan diskusi. “Kami juga sedang mewacanakan di UISU agar dilakukan pencegahan penyalah guna narkoba. Ini diawali dengan penerimaan mahasiswa hingga akan mengikuti meja hijau,” jelasnya.
Dirinya juga mengapresiasi kebijakan presiden Jokowi yang menyatakan perang terhadap narkoba. Sebab, keberadaan narkoba saat ini sudah cukup meresahkan bangsa ini.
Mewakili Forum Jurnalis Medan, Amrizal mengatakan, para Jurnalis di Medan juga turut berperan dalam pemberantasan narkoba. “Kita juga mengajak para mahasiswa untuk turut berperan dalam memberantas narkoba,” pungkasnya. (mtd/yud)
==================================================