medanToday.com, JAKARTA – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berupaya menggenjot penjualan salah satu produk komponen andalan yakni aki. Apalagi di pasaran, produk ini harus bersaing dengan aki imitasi dan impor asal China.
Melihat kenyataan tersebut, AUTO mengoperasikan GS Astra Smart Center. Ini adalah layanan yang memberi kepastian produk aki asli ke konsumen. “Ini bisa edukasi pelanggan untuk mengenali GS Astra yang asli,” terang Yusak Kristian, Marketing Director AUTO, mengenalkan layanan dan produk GS Astra.
Berdasarkan data Gaikindo, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), dan data internal Astra International pertumbuhan industri otomotif cenderung variatif. Diantaranya pada 2017, permintaan roda dua mencapai 5,74 juta menjadi 5,85 juta pada 2018, dan menjadi 6.05 juta pada 2019.
Sedangkan untuk pertumbuhan industri otomotif roda empat, pada 2017 diprediksi mencapai 1,05 juta. Lalu bisa 1,07 juta pada 2018, dan 1,11 juta pada 2019. Industri otomotif Indonesia secara jangka panjang diprediksi semakin tumbuh. Khususnya, pada pasar kendaraan roda empat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pertumbuhan industri otomotif, berdampak langsung terhadap bisnis AUTO,” katanya.
Sementara itu, sampai dengan kuartal III-2017, AUTO mencatatkan penjualan sebesar Rp 9,97 triliun. Angka ini naik 4,36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 9,56 triliun.
Secara bottomline, AUTO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 370,43 miliar. Angka ini naik 30,61% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 283,61 miliar.
Untuk menguatkan potensi penjualan, AUTO menguatkan jaringan distribusi ritel modern, khususnya di Pulau Jawa. Sampai dengan kuartal III-2017, AUTO memiliki 366 jaringan distribusi. Jaringan di area Jabodetabek sebanyak 137 titik, Banten 6 titik, Jawa Timur 42 titik, Jawa Barat 48 titik, Jawa Tengah 41 titik, Sumatera 42 titik, Bali dan Nusa Tenggara Barat 9 titik, Kalimantan 25 titik, dan Sulawesi 15 titik.
Yusak menambahkan, persaingan dengan produk Thiongkok adalah hal yang tak bisa terhindarkan.
Untuk itu, AUTO akan mempertahankan standar kualitas. Pihaknya juga mengupayakan memperluas proses otomatisasi. Salah satunya didukung oleh Engginering Development Center (EDC). “Ini khusus untuk memikirkan otomatisasi di Grup Astra,” lanjutnya.
(mtd/min)