medanToday.com, HUMBAHAS – Satu hal yang menarik dari perjalanan Sihar Sitorus di pasar tradisional, Onan Baru, Lintong Ni Huta Humbang Hasundutan (Humbahas), Senin (19/03), ketika dia membeli empat sapu lidi dan memberikannya kepada warga.
Sapu lidi yang dibeli dari Mula Hutasoit tersebut merupakan produk lokal yang dikembangkan dari hasil alam Humbahas. Sapu yang menggunakan pelepah pohon aren tersebut merupakan kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis dan mampu memberikan pendapatan pada warga pengerajinnya.
“Nggak seru ini kalau nggak nawar. Berapa harga sapunya. Saya mau ambil empat,” tanya Sihar.
Hutasoit menjawab harga sapunya murah hanya lima ribu per buah. Karena itu Sihar diminta untuk membeli banyak agar dibagikan ke warga. “Saya butuh empat. Biar harganya pas dua puluh ribu,” ujar Sihar sambil bercanda.
Setelah berbagi tawa bersama Hutasoit, Sihar pun membawa sapu lidinya dan membagikannya dua kepada warga. Melihat itu, wartawan yang meliput kegiatan Sihar bertanya mengapa membagikan dua sapu.
Dengan tersenyum Sihar menjawab bahwa sangat banyak yang mau dibersihkan. Jadi kalau satu sapu akan lambat, karena itu harus di kasi dua sapu.
“Kitakan mau cepat makanya harus dua. Kalau satu nanti lambat,” kata Sihar yang mengundang tawa seluruh warga yang mengerumuninya.(mtd/min)
====================