medanToday.com, MEDAN – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar rekonstruksi aksi teror penyerangan Pos Jaga Pintu 3 Mapolda, Jumat (20/10/2017).
Reka ulang yang menewaskan Aiptu (Anumerta) Martua Sigalingging ini dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Tiga pelaku yang dihadirkan yakni, Syawaluddin Pakpahan (43), Firmansyah Putra Yudi (32) dan Boboy (17).
Dari amatan, Syawaluddin yang mengenakan sendal diperintahkan untuk memeragakan adegan dengan tergeletak di depan Pos Jaga Pintu 3 Mapolda. Saat itu, ia baru saja menyerang Mapolda bersama rekannya yang tewas ditembak dalam kejadian ini yakni Ardial (30).
Aiptu (Anumerta) Martua Sigalingging yang berjaga bersama kawan piketnya Brigadir E. Ginting terlibat perkelahian dengan kedua terduga teroris Ardial dan Syawal Pakpahan.
Martua Sigalingging tewas tertusuk pisau demi mencegah aksi kedua terduga teroris yang berusaha membakar Mapolda pada penyerangan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB pada Minggu (25/6/2017) lalu.
Melihat adegan itu, Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw yang berdiri di depan pos jaga tampak mengangguk saat berbincang dengan Kasat Brimob Kombes Pol Zulfikar.
Rekonstruksi yang bertujuan melengkapi pemberkasan oleh Tim Datasemen Khusus (Densus) Anti Teror Mabes Polri ini dilakukan secara tertutup dari wartawan dan tidak diperkenankan mengabadikan reka ulang penyerangan aksi teror yang terjadi saat Idul Fitri kemarin itu.
Sejumlah personel Brimob berseragam lengkap dan menenteng laras panjang disiagakan berjaga di seputar lokasi rekonstruksi.
Sementara kedua terduga teroris lainnya, Firmansyah Putra Yudi dan Boboy diperintahkan berada di dalam mobil Baracuda Brimob.
Ketiga terduga teroris ini tiba di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Kamis (19/10/2017). Setelah melakukan reka ulang, ketiganya akan diterbangkan kembali ke Jakarta. (mtd/min)
========================================================