Sebuah dokumentasi foto yang diunggah di akun twitter Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat memperlihatkan Plt.Walikota Medan Akhyar Nasution mengenakan baju Partai Demokrat. (sumber:twitter Andi Arief)

medanToday.com,MEDAN – Keputusan Akhyar Nasution lompat ke Partai Demokrat seharusnya dihormati sebagai bagian dari hak setiap orang untuk menentukan pilihan partai politik. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Demokrat, Herman Khaeron menanggapi sindiran Djarot Syaiful Hidayat kepada Akhyar Nasution.

“Pak Djarot semestinya paham, sistem kepartaian di Indonesia, dan menjadi hak setiap orang untuk menentukan pilihan partainya,” kata Herman dilansir kantor berita politik RMOL, Minggu (26/7).

Diketahui, Akhyar Nasution pindah ke Partai Demokrat karena tidak mendapat dukungan dari partainya PDI Perjuangan untuk maju di Pilkada Medan 2020. Namun kepindahannya ini kemudian memicu berbagai respon dari petinggi PDI Perjuangan termasuk Djarot Syaiful Hidayat.

Sambil berkelakar, Djarot mengatakan kepindahan Akhyar Nasution sebagai kader Partai Demokrat telah mengingatkan dirinya pada iklan dan jargon politik partai yang saat ini dinakhodai Agus Harimurti Yudhoyono itu.

Slogan itu adalah “Katakan Tidak Pada Korupsi’. Selain itu, Djarot juga menyinggung Akhyar yang pernah diperiksa di Polda Sumut atas dugaan penyelewengan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kota Medan tahun 2020.

Event tersebut diadakan di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang itu disebut-sebut ada dugaan penyelewengan dana sebesar Rp 4,7 miliar.

================================