Ilustrasi (Berrykitchen)

medanToday.com, SERDANGBEDAGAI – Beras organik berasal dari merk Sri Wangi berasal dari produk dari kelompok tani Fajar di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai telah masuk pasar modern seperti supermarket.

“Kita bersyukur beras organik berasal dari Sergai sudah memasuki pasar supermarket di Medan,” ujar Aliuddin selaku Kadis Ketahanan Pangan Sergai, Jumat (23/2/2018).

Dikatakannya, ada dua kelompok tani telah memproduksi beras organik di Sergai diantaranya kelompok tani Subur dari Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan dan kelompok tani Subur dari kelompok tani Fajar di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu.

“Walau ada dua kelompok tani menghasilkan beras organik, namun baru satu memasuki pasar modern,” ujarnya.

Dikatakan Aliuddin, untuk Sergai lahan memproduksi beras organik baru mencapai seluas 2,8 hektar. Hal itu disebabkan untuk memproduksi lahan organik harus memenuhi persyaratan dengan minimal 5 tahun lahan persawahan tidak digunakan memakai pupuk dan pestisida berasal dari campuran kimia.

“Dari persyaratan baru sedikit, namun kita upayakan lahan memproduksi beras organik akan terus bertambah,” harap mantan Kadis Kehutanan Sergai.

Menurutnya, dalam meningkatkan produksi beras organik lebih maksimal, pihaknya melalui tenaga penyuluh akan terus mendampingi para petani dalam mengawasi pola tanam dan penggunaan pupuk berasal dari bahan organik.

“Pupuk digunakan petani berasal dari kotoran hewan dicampur limbah daun-daunan. Sedangkan pestisida dari air seni hewan dicampur beberapa bahan seperti pinang, air kelapa,” bilang Aliuddin.

Sementara itu Bupati Sergai Ir H Soekirman mengatakan, produk beras organik asal Sergai sudah masuk kesalahsatu supermarket di Medan merupakan keberhasilan petani Sergai dalam meningkatkan mutu beras organik.

“Kita sangat bangga beras organik Sergai sudah masuk pasar modern. Sehingga kedepan masuk pasar nasional,” ujarnya.

Dikatakan Soekirman, beras organik merupakan beras dengan kadar zat kimia 0 persen. Hal itu disebabkan mulai tanam, padi tersebut tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida mengandung kimia.

“Jelas sangat sehat untuk diri karena tanpa mengandung pupuk mengandung kimia,” terang Soekirman.(mtd/min)