medanToday.com, MEDAN – Proses pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6), dipastikan akan dihentikan Selasa (3/7) besok. Keputusan itu diambil melalui musyawarah antara Basarnas, pemerintah daerah, aparat setempat dan keluarga korban.
Musyawarah berlangsung di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematang Raya, Simalungun, Minggu (1/7). “Kita kemarin sudah ada musyawarah antara tim SAR gabungan, keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun JR Saragih, bahwa korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan,” kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Senin (2/7) pagi.
Pencarian dan evakuasi terpaksa dihentikan karena para korban diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 450 meter yang sulit dijangkau. Mereka diikhlaskan tetap berada di dasar danau.
Keluarga korban beserta Basarnas nantinya akan melakukan tabur bunga di perairan Danau Toba. “Juga ada kesepakatan pembuatan monumen,” jelas Budiawan.
Tabur bunga rencananya juga akan dilakukan hari ini dan besok, atau hari ke-15 dan ke-16 operasi SAR tenggelamnya KM Sinar Bangun. Sejumlah pejabat, termasuk Menter Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, juga dijadwalkan turut dalam acara itu.
“Hari ini dan besok dilakukan tabur bunga. Besok hari ke-16 dan menjadi hari terakhir pencarian,” sebut Budiawan.
Berdasarkan data Basarnas, 164 orang penumpang masih hilang dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kapal itu terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore.
Saat tenggelam, KM Sinar Bangun diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan. Dari jumlah itu, 21 orang dinyatakan selamat, termasuk seorang nakhoda dan 2 ABK. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu. (mtd/min)
====================================