medanToday.com, SULTENG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pendataan korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. BNPB hingga kini masih mengumpulkan informasi mengenai data para korban.
“Kami temukan banyak di pantai-pantai meninggal jumlahnya masih dalam pendataan dan kita bisa memperkirakan bahwa jumlah korban masih terus bertambah apalagi nanti siang kita berharap komunikasi bisa dilakukan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di gedung BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).
Data sementara BNPB mencatat ada 48 korban meninggal dunia akibat bencana gempa dan tsunami di Kota Palu. Menurut Sutopo, korban tewas tersebar di sejumlah rumah sakit. “Total 48 orang meninggal dunia dan diperkirakan terus bertambah. Ini di Kota Palu saja,” tutur Sutopo.
Secara rinci, di Rumah Sakit (RS) Woodward Palu dua orang meninggal dunia, RS Budi Agung ada 10 meninggal dunia, RS Samartan Palu ada 6 korban meninggal dunia, dan RS Undata Palu dengan 30 korban meninggal dunia. “Luka-luka ada 356 orang dan ribuan rumah rusak,” jelas dia.
Menurut Sutopo, korban meninggal dunia sebagian besar akibat gempa bumi. Sementara untuk korban Tsunami masih dalam pendataan. “Kami temukan banyak di pantai-pantai,” tandasnya. (mtd/min)
====================