BRI Akan Suntik BRI Syariah Rp 1 Triliun

0
322
JAKARTA,11/07-DANA PIHAK KETIGA PERBANKAN SYARIAH. Petugas bank melakukan penghitungan uang di kantor cabang Bank Syariah, Jakarta, Selasa (11/07). Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1438 H tidak terlalu memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di Tanah Air. Bahkan, baru-baru ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh stagnan pada Juni 2017. Per Mei 2017 tumbuh 4 persen year to date (ytd) atau 18 persen year on year (yoy). Bulan Juni 2017 prediksinya sama, stagnan karena puasa dan Lebaran. KONTAN/Fransiskus Simbolon/11/07/2017

medanToday.com, JAKARTA – Rencana PT Bank BRI Syariah untuk menjadi perusahaan terbuka semakin dekat. Hal ini lantaran, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) Suprajarto yang mengatakan akan melakukan penyertaan modal dalam waktu dekat.

BRI akan menambahkan modal sekitar Rp 1 triliun untuk anak usaha syariahnya tersebut tahun ini. Sementara untuk rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) BRI Syariah ditargetkan selesai pada tahun 2018 mendatang.

“Kami ingin BRI Syariah IPO, kami akan kasih penyertaan dulu Rp 1 triliun. Izin juga sudah diperoleh dari Kementerian BUMN,” ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/10) malam.

Rencana IPO ini dilakukan guna mendukung target BRI Syariah untuk masuk dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti Rp 5 triliun.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan saat ini posisi rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI Syariah sebenarnya masih cukup untuk mendorong kinerja usaha.

Tercatat sampai dengan Agustus 2017 posisi CAR BRI Syariah masih berada di level 20,92%.

Kendati masih cukup, pihaknya menyebut masih membutuhkan tambahan modal untuk rencana jangka menengah BRI Syariah.

“Dalam beberapa tahun ke depan BRI Syariah akan berupaya untuk adanya penambahan modal baik melalui penambahan setoran dari pemegang saham atau corporate action,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Sebagai tambahan informasi saja, saat ini modal inti BRI Syariah masih di level Rp 3,4 triliun dengan modal tier I sebesar Rp 2,4 triliun.

Mengacu pada jumlah teresebut, BRI Syariah setidaknya masih memerlukan modal sebesar Rp 2,6 triliun untuk dapat merealisasikan target naik ke BUKU III pada 2018 mendatang.

Adapun dari sisi kinerja, penyaluran kredit BRI Syariah masih tumbuh tipis. Berdasarkan laporan keuangan bulan Agustus 2017, BRI Syariah hanya mencatatkan kenaikan pembiayaan sebesar 5,68% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,71 triliun.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) justru naik tinggi dari posisi Rp 20,73 triliun per Agustus 2016 menjadi Rp 25,16 triliun di delapan bulan pertama 2017 atau naik 21,36%. Hingga akhir tahun, BRI Syariah menargetkan pembiayaan dapat tumbuh hingga 23% secara yoy menjadi Rp 22 triliun.

(mtd/min)