medanToday.com, MEDAN – Sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) menunjukkan sejumlah alat yang diduga barang bukti pemukulan Imanuel Silaban, seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU stambuk 2010.
Imanuel Silaban atau Nuel dikeroyok sejumlah oknum yang diduga berasal dari kalangan sekuriti USU pada Kamis (19/10/2017) malam.
Mahasiswa menunjukkan satu unit gitar yang telah rusak, kemudian bantalan kursi yang terdapat bercak darah, satu unit kursi besi jenis lipat serta sepatu milik Nuel yang tertinggal di lokasi kejadian.
“Kemarin ada juga kayu-kayu balok, tapi ini sudah tidak tampak lagi, mungkin dibawa ke Mako Sekuriti,” kata mahasiswa berambut sebahu ini, Jumat (20/10/2017).
Lokasi pemukulan Nuel berada di satu lapangan yang berada di dalam kampus FIB USU. Lapangan ini berada di antara sejumlah kantin.
“Kemarin ada teman yang punya video darah-darah di sini,” kata mahasiswa itu.
Terpisah, sejumlah mahasiswa berkumpul diri di kawasan Markas Komando (Mako) Sekuriti USU Pintu II Jalan Prof Ma’as, Medan.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa menuntut tindakan represif yang dilakukan terhadap rekan mereka, Imanuel Silaban.
Mahasiswa memampang sejumlah spanduk sebagai alat peraga aksi tepat di Mako Sekuriti USU. Mereka juga membakar ban bekas sebagai bentuk protes.
Seorang mahasiswa berinisail A mengatakan, aksi ini dilakukan sejak Kamis (19/10/2017) malam, tak lama setelah peristiwa pengeroyokan terjadi.
“Kami tidak akan bubar sebelum adanya kejelasan atas perlakuan yang diterima rekan kami tadi malam,” kata A.
Hingga berita ini diturunkan, para mahasiswa tersebut masih bertahan di Mako Sekuriti USU. Sedangkan Nuel sudah dirujuk ke RS Columbia Asia Jalan Listrik, Medan, dan belum bisa dimintai keterangannya karena masih mendapat perawatan intensif.(mtd/min)
========================================================