medanToday.com,MEDAN – Mewabahnya Virus Covid -19 di Indonesia telah menyebabkan anjloknya sejumlah sektor perekonomian di Indonesia, Salah satunya adalah industri Pariwisata. Di Sumatra Utara (Sumut) Misalnya, dari data yang diperoleh, Pada Maret 2020, wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Sumut hanya 7.833 orang. Jumlah tersebut anjlok 63,73% dibandingkan Maret 2019 yang mencapai 21.594 orang.
Penurunan di bulan Maret ikut berdampak pada total wisman Sumut sepanjang Januari-Maret 2020 yang baru sebanyak 43.738 orang. Angka ini turun 30,03% dari Januari-Maret 2019 sebanyak 62.512 orang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, wisman yang datang ke Sumut pada Maret 2020 terbanyak dari Malaysia sebanyak 4.042 orang, kemudian Singapura sebanyak 393 orang, Jerman sebanyak 221 orang, Inggris sebanyak 157 orang, Perancis sebanyak 125 orang, Amerika Serikat sebanyak 119 orang, Belanda sebanyak 111 orang, Australia sebanyak 95 orang, India sebanyak 90 orang dan Thailand sebanyak 82 orang.
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, Penurunan wisman dengan angka yang besar tersebut akan memberikan dampak serius bagi industri wisata di Sumut. Apalagi secara tahunan angkanya mengalami penurunan sebesar 63,73%.
“Kondisi ini diperkirakan akan memburuk hingga akhir tahun, ataupun hingga nantinya pandemi corona berakhir dan ekonomi global kembali sepenuhnya berjalan normal,” Ungkapnya.
Saat ini, Dikatakannya, kondisi wisata di negara manapun tidak akan memberikan kontribusi pemasukan bagi industri wisata di wilayah masing-masing. Kalau berbicara Maret saja, Sumut secara yoy sudah kehilangan 13.762 wisman. Padahal di tahun 2020 ini, target kunjungan wisman selalu direvisi naik setiap tahunnya.
Tapi yang terjadi saat ini adalah tingkat kunjungan wisman malah terjun bebas. Total kerugian yang dialami Sumut dari kunjungan wisman saat ini berkisar Rp 110 miliar pada bulan Maret saja. Dengan berasumsi bahwa satu orang Wisman menghabiskan Rp 8 juta/orang dalam satu kali kunjungan.
Jika Sumut sebelumnya menargetkan kunjungan wisman pada tahun 2020 sebanyak 300.000 kunjungan, maka Sumut berpotensi kehilangan Rp 2,4 triliun.
“Angka sebesar itu belum memperhitungkan kunjungan wisatawan lokal yang besar kemungkinan juga akan turun atau bahkan hilang. Industri pariwisata yang termasuk didalamnya perhotelan, rumah makan dan restoran, travel, hingga industri UMKM penopang juga akan terpuruk,” kata Gunawan.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Deni S Wardhana, mengatakan, Corona memang membuat bisnis memburuk.
“Okupansi hotel juga turun tajam. Tentu ini karena kunjungan ke Sumut terus turun karena corona. Hotel kan biasanya mengharapkan wisatawan baik yang mancanegara maupun domestik. Tapi karena corona jumlahnya anjlok dan itu berimbas pada hunian hotel,” katanya.
===========================