Dapat Dukungan dari Komunitas Tionghoa, AKHYAR : Politik itu Pilihan

0
309
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menerima kunjungan silaturahmi dari Komunitas Tionghoa yang tergabung dalam KITA Aman di kediamannya Jalan Intertip, Medan, Senin, 5 Oktober 2020.Ist

medanToday.com,MEDAN – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, mendapatkan dukungan dari komunitas tionghoa. Komunitas yang memberi nama KI TA Aman itu pun siap memenangkan pasangan yang didukung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat itu.

Koordinator KI TA AMAN, Steven merasa yakin jika Akhyar dan Salman adalah calon pemimpin yang bisa menggerakan Kota Medan menjadi kota yang besar dan berkarakter.

“Kami ingin pak Akhyar kembali melanjutkan apa yang sudah dibuatnya. Kami sangat yakin pak Akhyar adalah sosok yang paling layak memimpin Kota Medan,” kata Steven didampingi Sekjen Rudi Santoso di kediaman Akhyar, Senin (5/10/2020).

Saat ini bilang Steven, kelompok relawan KI TA AMAN tersebar di 11 kecamatan dan siap mengantarkan pasangan nomor 1 Akhyar-Salman menjadi pemimpin Kota Medan.

“Kita baru terbentuk dan tersebar di 11 kecamatan dan semuanya orang Tionghoa telah memiliki komitmen untuk mendukung pak Akhyar menjadi Walikota Medan,” ujarnya.

Steven mengungkapkan, nama KI TA Aman mereka pilih bukan tanpa alasan. Dalam bahasa Tionghoa, KI bermakna besi dan TA yang bermakna besar. Sehingga jika digabung memiliki arti penggerak besar.

“Itu lah makna yang kami sematkan kepada pasangan Akhyar-Salman (AMAN). Agar mereka menjadi pemimpin yang bisa menggerakan Kota Medan menjadi kota yang besar dan berkarakter,” pungkasnya.

Menanggapi dukungan itu, Akhyar Nasution memberikan apresiasi yang besar. “Terima kasih sudah dukung Akhyar-Salman. Politik itu pilihan. Dan saya apresiasi kalau kawan-kawan Tionghoa yang tergabung dalam KI TA AMAN mau pilih saya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Akhyar kembali mengingatkan jika Medan memiliki masalah yang kompleks. Sehingga, perlu adanya skala prioritas untuk mengatasi problematika yang ada di Kota Medan.

“Karena nggak mungkin bisa mengatasi seluruhnya. Saat ini, banyak orang teriak banjir, teriak macet, tata ruang semrawut, emang bisa diatasi dengan kilat? Kalau cuma teriak-teriak saja semua orang bisa,” sebut Akhyar.

Untuk itu Akhyar menjelaskan jika Kota Medan yang akan ditata saat ini dalam posisi sudah menjadi kota. Ini tentu berbeda dengan membangun sebuah kota baru.

“Persoalannya banyak, tapi bagaimana menyelesaikan masalahya? Dari sekian banyak masalah kita ambil dulu skala prioritas yang memang harus segera dibenahi untuk kepentingan masyarakat banyak,” terang Akhyar.

“Karena itu, Akhyar menyebut jika perlu dukungan semua pihak agar bisa bersama memperbaiki dan membenahi Kota Medan, menjadi kota yang cantik, aman dan berkarakter,” tandasnya.

=======================