Darah DHARMA SITOMPUL Bukti Kasih Sayang PEMKO MEDAN Sangat Menyakitkan

0
9802

medanToday.com, MEDAN – “Mau ngantar paket tadi nak, tapi malah jadi begini,” ungkap seorang pria.

Pria ini bernama Dharma Syahputra Sitompul, warga jalan Brigjen Katamso Gang Bali, Kampung Baru. Berusia 52 tahun, Dharma Sitompul memiliki satu orang istri dan enam orang anak. Profesi yang digelutinya kini sebagai Driver Gojek.

“Baru dua bulan ini nak jadi driver gojek, sebelumnya tukang becak kadang borongan juga,” ungkapnya kepada medanToday.com, Kamis (9/11/2017) dini hari.

BACA: Kota Medan Dinobatkan Kota Terbaik Indonesia 2017, Kok Bisa?

Menjual serabi, hal yang dilakukan sang istri tercinta, untuk membantu mencukupi kehidupan mereka. “Yaa diantar ke warung-warung nak,” jelas Dharma.

Rabu (8/11/2017) malam, Dharma mendapat orderan untuk mengantarkan barang ke kompleks perumahan Bumi Asri yang berada di Jalan Asrama, Medan Helvetia.

Saat itu Dharma melintasi Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal. Tepat di depan Deep’s Coffee, jalan terlihat gelap karena tidak adanya lampu jalan.

Tiba-tiba saja Dharma tersungkur dan terseret di jalan, warga yang berada di sekitar lokasi langsung membawa Dharma ke rumah sakit Tere Margareth.

Dharma mengalami luka yang cukup parah, wajah dan tubuhnya bermandikan darah. Dharma juga harus merelakan dahi nya dijahit hingga tujuh jahitan dan kehilangan 3 giginya.

BACA JUGA: 

Begitulah nasib Dharma Syahputra Sitompul, seorang pria dari keenam orang yang menjadi tumbal dari kekhilafan pemerintah Kota Medan. Bagaimana tidak, pengerokan jalan yang berada di Jalan Gagak Hitam hingga saat ini belum juga di tambal. Sehingga lubang-lubang tersebut kini memakan banyak korban saat malam hari.

Darah yang menempel disalah satu dari ketujuh lubang yang ada di Jalan tersebut, menjadi bukti kasih sayang pemerintah Kota Medan yang menyakitkan.

Mobil Putih Seruduk Sepeda Motor, dan Ini Akibatnya

Sudah Enam Pria Jadi Korban

Darah segar terus mengucur dari tubuh pria pengendara kuda besi itu. Mereka hanya bisa pasrah ketika tubuh mereka di cumbu oleh jalan berlubang, karena kekuasaan yang sedang tidak berpihak kepada mereka.

Ketujuh lubang yang berada di Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal, tepatnya di depan Deep’s Coffee berhasil membuat enam orang menderita dan berakhir di rumah sakit.

“Ada yang luka ringan, ada juga yang parah. Selasa kemarin ada 4 korban, sisanya di hari Rabu ini kak,” ujar Budi Simarmata, pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang parkir di Deep’s Coffee, Kamis (9/11/2017) dini hari.

Kecelakaan tunggal tersebut, kata Budi, akibat dari pengorekan jalan yang hingga saat ini belum juga ditambal.

“Pengorekan dilakukan pada Senin (6/11/2017), kami sempat memberi tanda peringatan di Jalan agar para pengemudi lebih berhati-hati,” ungkap Budi.

Niat baik masyarakat setempat ternyata tidak diindahkan, para petugas pengorekan jalan tersebut mengambil tanda tersebut dengan alasan mengganggu lalu lintas.

“Ada 3 petugas yang datang tadi kak, sekitar jam 3 sore. Mereka bilang hanya menuruti perintah atasan,” sambung Budi. (mtd/non)

================